Liputan6.com, Jakarta - Jorge Lorenzo merasa kehilangan Dani Pedrosa yang memutuskan pensiun dari MotoGP di akhir musim ini. Padahal, rider anyar Repsol Honda itu mengaku sempat bermusuhan cukup lama dengan sesama pembalap asal Spanyol itu.Â
"Saya mengenal Dani saat masih berusia 12 tahun dan dia berumur 13 atau 14 tahun. Saya ingat ketika dia membalap di Movistar Cup dan semua orang membicarakan anak kecil itu karena dia lebih mungil daripada orang lain. Dia membalap sangat cepat dan memenangi balapan," kenang Jorge Lorenzo, seperti dilansir Speedweek, Senin (18/12/2018).Â
Advertisement
Baca Juga
"Kami kemudian berkiprah di kategori berbeda. Tapi, pada Grand Prix 125cc dan 250cc kami sudah bersaing. Pada kelas 250cc untuk kali pertama kami berselisih,"Â imbuh dia.Â
Perselisihan mereka terjadi pada 2008 di MotoGP Jerez. Saat itu, Lorenzo meraih pole, sedangkan Pedrosa kedua, dan Colin Edwards menempati urutan ketiga. Mereka harus menghadiri sesi konferensi pers.Â
"Saya ingin menjabat tangan Dani. Tapi, dia menolak. Saya sangat terkejut, Colin juga heran. Kami tak memahaminya," kata Lorenzo.Â
"Pada hari berikutnya kami menyudahi balapan di tiga besar. Raja Juan Carlos ke podium. Dia menyukai MotoGP dan motor, jadi dia tahu masalah dan polemik yang terjadi. Dia berusaha memecahkan masalah. Foto saya, Dani, dan Raja, ketika dia memaksa kami berjabat tangan, menjadi sangat populer di Spanyol," kenang pembalap asal Mallorca itu.Â
Lorenzo mengatakan permusuhan itu berlanjut hingga beberapa tahun kemudian. Perang dingin itu baru mereda beberapa tahun lalu.Â
"Hanya pada 2011 dan 2012 hubungan kami membaik. Sekarang kami saling menghormati," ujar Lorenzo.Â
"Anda bisa membayangkan, kami sangat sedih dia pensiun karena kehilangan seorang juara yang hebat," imbuh Jorge LorenzoÂ
Sumber: Bola.com