Sukses

Menerka Calon Pelatih Timnas Indonesia Jelang Rapat Exco 20 Desember 2018

Pelatih Timnas Indonesia akan ditetapkan PSSI melalui rapat Exco PSSI pada 20 Desember 2018.

Jakarta Setelah rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI pada 7 Desember 2018, Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, mengatakan penetapan pelatih Timnas Indonesia akan dilakukan melalui rapat Exco PSSI pada Kamis (20/12/2018). Lalu siapa kandidat yang cocok untuk menjadi pelatih Tim Garuda?

Seperti diungkapkan Ratu Tisha Destria pada 7 Desember 2018, penetapan pelatih Timnas Indonesia dilakukan pada Kamis (20/12/2018). Rapat Exco PSSI akan kembali menjadi jalan menetapkan siapa sosok yang akan menangani Tim Garuda, setidaknya selama 2019.

Dalam sebuah diskusi sepak bola di Surabaya, Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, masih enggan menyebutkan siapa saja kandidat yang sudah dipegang oleh PSSI untuk menangani Timnas Indonesia.

Pelaksanaan rapat Exco PSSI yang hanya dalam hitungan hari itu membuat Joko Driyono tak ingin lebih dulu membeberkannya.

Selepas kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2018, begitu banyak rumor mengenai calon pelatih Timnas Indonesia yang muncul. Dua nama pelatih asing di Indonesia, Simon McMenemy dan Stefano Cugurra Teco, mencuat.

Keberhasilan Simon membawa Bhayangkara FC menjadi juara Liga 1 2017 dengan mayoritas pemain muda dan kesuksesan Teco mengakhiri penantian 17 tahun Persija untuk menjadi juara di Liga 1 2018 menjadi faktor kuat.

Keduanya pun sangat berminat jika mendapatkan kesempatan menangani Tim Garuda. Namun, kedua pelatih itu juga diisukan akan menangani klub lain, di mana Simon dikabarkan ke Bali United dan Teco dikabarkan ke Madura United.

Selain dua pelatih tersebut, nama Jacksen F Tiago sempat mencuat. Pelatih Barito Putera yang sudah mengenal kultur sepak bola Indonesia sejak masih aktif sebagai pemain itu juga layak diperhitungkan untuk posisi pelatih Tim Merah-Putih. Namun, dengan kontrak bersama Barito Putera hingga akhir 2019 dan rasa pesimistis dipilih oleh PSSI, kemungkinan itu pun tak cukup besar.

Ada pula kemungkinan hadirnya nama baru untuk menjadi pelatih Timnas Indonesia. Mantan pelatih Timnas Myanmar asal Jerman, Gerd Zeise, sempat mengunjungi Indonesia pada April 2018. Namanya pun sempat mencuat sebagai calon pelatih Timnas Indonesia.

Namun, jangan lupakan pelatih asing asal Austria yang sudah tiga kali menangani Timnas Indonesia, Alfred Riedl. Pelatih yang menangani Timnas Indonesia di Piala AFF 2010, 2014, dan 2016 itu mungkin sudah terlalu tua. Hanya saja semangatnya untuk melatih tetap hidup dan tak menutup kemungkinan jika Indonesia membutuhkannya lagi.

 

 

2 dari 2 halaman

Pelatih Lokal pun Layak Menangani Timnas Indonesia

Tak hanya pelatih asing, sosok pelatih-pelatih lokal pun layak diperhitungkan. Indra Sjafri dan Fakhri Husaini juga pantas masuk dalam bursa pelatih Tim Garuda.

Indra Sjafri yang sebelumnya menangani Timnas Indonesia U-19 paling mungkin naik kelas ke Timnas Indonesia U-22 yang memang memiliki jadwal paling cepat untuk tampil pada 2019, di mana mereka akan berkiprah di Piala AFF U-22 2019.

Tak berbeda dengan Indra Sjafri, Fakhri Husaini yang berhasil membawa Timnas Indonesia U-16 menjadi juara Piala AFF U-16 2018 pun tak boleh dilupakan.

Namun, harus diakui kansnya tidak lebih besar dari Indra Sjafri mengingat skuat Timnas Indonesia U-22 yang akan lebih dulu tampil di awal 2019 akan diperkuat sejumlah pemain Timnas Indonesia U-19 yang juga naik kelas.

Jika melihat sejumlah pelatih yang ada di Liga 1 2018, sejumlah nama sangat erat kaitannya dengan Timnas Indonesia. Nilmaizar, Rahmad Darmawan, dan Widodo Cahyono Putro, adalah sosok-sosok yang juga tidak boleh ditutup jalannya untuk menangani Tim Garuda, apalagi ketiganya baru saja mengikuti kursus lisensi pelatih AFC Pro.

Bicara soal kiprah ketiga pelatih lokal tersebut di Liga 1 2018, nama Nilmaizar mungkin lebih mengkilap karena keberhasilannya untuk menyelamatkan PS Tira dari degradasi.

Sementara itu, Rahmad Darmawan yang musim ini meninggalkan Sriwijaya FC ke Mitra Kukar harus mengakhiri musim dengan melihat tim asuhannya terdegradasi ke Liga 2.

Widodo Cahyono Putro pun terbilang gagal membawa Bali United ke papan atas, dan memilih mundur dari posisinya sebagai pelatih Bali United jelang dua laga terakhir Serdadu Tridatu di Liga 1 2018. Lantas siapa yang paling cocok menangani Timnas Indonesia?