Sukses

Simon McMenemy Resmi Jadi Pelatih Baru Timnas Indonesia, Ini Sepak Terjangnya

Mimpi Simon yang jadi kenyataan.

Liputan6.com, Jakarta Simon McMenemy secara resmi dipilih PSSI sebagai pelatih Timnas Indonesia pada Kamis (20/12/2018). Pelatih berusia 41 tahun ini menggantikan Bima Sakti, yang posisinya digeser ke Timnas Indonesia U-16.

Simon McMenemy menjadi juru latih asing ke-20 yang ditunjuk menangani timnas Indonesia. Ia dikontrak untuk durasi dua tahun. 

Simon McMenemy akan menjadi nahkoda timnas Indonesia hingga tahun 2020, bertepatan dengan Piala AFF 2020, dan Kualifikasi Piala Asia 2023.

PSSI sendiri beberapa bulan terakhir memang sudah mewacanakan mengganti pelatih kepala yang baru. Bima Sakti Tukiman yang dipercaya menjadi juru taktik Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 ini tidak diperpanjang kontraknya usai gagal membawa Stefano Lilipaly dan kolega menembus semi final.

Sebelum penunjukkan Simon McMenemy, ada sejumlah nama yang dirumorkan bakal menjadi juru taktik Timnas Indonesia. Dari Stefano Cugurra Teco, Robert Alberts hingga Widodo Cahyono Putro.

2 dari 4 halaman

Mimpi Simon McMenemy jadi kenyataan

Sebelum diresmikan jadi pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy pernah menyatakan ketertarikan melatih Tim Garuda dalam beberapa kesempatan. Tidak hanya sekedar melatih, Simon juga berhasrat untuk mengeluarkan potensi besar para pemain Timnas Indonesia. 

"Saya tahu bagaimana pemain Indonesia dan masalahnya serta mungkin pemain yang terlewatkan. Saya mau melatih, tapi bukan sekadar melatih saja tapi mengembangkan yang tak keluar menjadi keluar, mengeluarkan potensi pemain," ujar Simon pada Sabtu (8/12/2018) sebagaimana dikutip Liputan6.com dari Bola.net.

Jadi penunjukkan sebagai pelatih Timnas ini buat Simon seperti mimpi jadi kenyataan.

3 dari 4 halaman

Alasan penunjukkan Simon McMenemy

Federasi Sepakbola Indonesia, PSSI membeberkan alasan di balik keputusan mereka mengangkat Simon McMenemy sebagai pelatih Timnas Indonesia. PSSI menyebut pelatih asal Skotlandia itu ini merupakan sosok yang paling memenuhi kriteria mereka. 

Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, menyebut pihaknya mempertimbangkan dua aspek sebelum menunjuk Simon McMenemy. Salah satunya adalah mengenai target yang akan diberikan nantinya. 

"Tidak mudah, ini dijaring dalam sebulan terakhir. Ada dua poin sebelum kami putuskan. Pertama, target Timnas Indonesia. Kedua, menyangkut daya dukung dan pola kompetisi, termasuk finansial kami untuk mendukung program," ujar Joko pada Kamis (20/12/2018) seperti dikutip dari Bola.net.

4 dari 4 halaman

Karier Simon McMenemy sebagai pelatih

Pria asal Skotlandia ini diketahui serius menggeluti pelatih sepak bola sejak usia yang tergolong muda. Simon McMenemy merupakan seorang lulusan sarjana Ilmu Olahraga (sport studies) De Montford University, Inggris.

Selepas lulus dari bangku kuliah, Simon McMenemy melatih klub Hayward Heath FC, sebuah klub yang mengikuti liga lokal di wilayah Sussex, Inggris dengan nama Sussex County Football League. Simon McMenemy juga pernah menjadi asisten pelatih dari tim non-Liga Inggris, Worthing F.C. 

Sejumlah klub di Asia pernah dia tangani seperti New Radiant dari Maladewa dan Loyola Meralco Sparks dari Filipina.

Ketika usianya baru 33 tahun, Simon McMenemy ditunjuk menjadi pelatih Timnas Filipina. Dia mengantarkan Filipina ke semifinal Piala AFF 2010. Momen tersebut memperkenalkannya dengan publik sepak bola Indonesia.

Meski memberikan dongeng buat Filipina di Piala AFF 2010, Simon McMenemy harus rela posisi kursi pelatih Timnas Filipina digantikan Michael Weiss.

Simon McMenemy lalu meneken kontrak berdurasi dua tahun di klub Vietnam, Dong Tam Long An pada 8 Maret 2011. Target yang diberikan kepadanya ketika itu adalah membawa Dong Tam ke posisi lebih baik di V-League.

Namun, kontrak tersebut tak berjalan seperti yang diharapkan. Pada 1 Oktober 2011 atau jelang Liga Indonesia 2011-2012, namanya muncul di berita nasional. Ia diperkenalkan jadi pelatih Mitra Kukar. 

Jelang akhir 2012, Simon mendapatkan pelabuhan baru. Lepas dari Mitra Kukar, ia hinggap di Pelita Bandung Raya. Namun, di klub yang kini Madura United itu, nasib Simon tak jauh beda dengan karier di klub sebelumnya. Ia dibebastugaskan alias diputus kontraknya di tengah jalan. 

Pada akhir Desember 2016, Bhayangkara FC mengumumkan penunjukkan Simon sebagai pelatih anyar untuk musim 2017. Simon pun kembali menghadirkan "dongeng", kali ini ke Bhayangkara FC. Ia membawa Evan Dimas dkk. menutup musim 2017 dengan status juara, meski menyisakan cerita kontroversial.

Musim kedua bersama The Guardians, Simon McMenemy tetap bisa membuat  Bhayangkara FC main di level tinggi. Di akhir musim, The Guardians sukses mengunci posisi ketiga, sekaligus jatah main di Piala AFC.

Simon McMenemy sendiri merupakan pelatih pemegang lisensi Pro UEFA. Dia biasa menerapkan pola 4-3-3 untuk tim yang ditanganinya. Bukan tak mungkin, selama dilatih Simon McMenemy, Timnas Indonesia juga akan memakai formasi yang sama.

Karier Manajer Tim

2009 – 2010: Worthing (Assistant Manager)

2010: Timnas Filipina

2011: Dong Tam Long An (Vietnam)

2011 - 2012: Mitra Kukar (Indonesia)

2013 - Pelita Bandung Raya (Indonesia)

2014: New Radiant (Maladewa)

2014 - 2016: Loyola Meralco Sparks (Filipina)

2016 - 2018: Bhayangkara FC (Indonesia)

2018 - Timnas Indonesia