Sukses

3 Pemain Asing Liga 1 yang Dibajak Klub Luar Negeri

Tampil memesona di Liga 1 2018, banderol sejumlah pemain asing melesat. Mereka digaet klub-klub asing.

Jakarta Perkembangan sepak bola Indonesia seperti menjadi magnet tersendiri buat para pemain asing. Akan tetapi, pemain-pemain yang punya kualitas dunia itu hanya menjadikan Liga 1 sebagai tempat transit.

Dalam dua tahun terakhir, sepak bola Indonesia mendapatkan eksodus besar-besaran dari para pemain kelas dunia. Mulai dengan datangkan Michael Essien, legenda Chelsea yang bergabung dengan Persib Bandung, hingga kehadiran pemain semisal Danny Guthrie mantan pemain Liverpool hingga eks Real Madrid, Julien Faubert.

Kehadiran nama-nama tenar tersebut sudah menjadi bukti kalau sepak bola Indonesia mulai diperhitungkan. Akan tetapi, para pemain tersebut biasanya tak lama bertahan di Indonesia.

Ada yang memilih hengkang karena bermasalah dengan manajemen. Ada juga kontraknya diputus karena tak sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan.

Meski demikian, ada pula beberapa nama yang mampu mencuri perhatian pada debut perdananya di Indonesia. Bahkan, mereka mampu bersaing di papan atas pencetak gol terbanyak.

Akan tetapi, sukses di musim perdana tak serta merta membuat mereka ingin terus berkarier di Indonesia. Belajar dari pengalaman semusim bermain di Tanah Air, biasanya mereka langsung hengkang ke luar negeri dengan berbagai alasan.

Lalu, siapa saja pemain bintang di Liga 1 yang memilih melanjutkan karier ke luar negeri? Berikut ini tiga pemain yang mencapai kesuksesan pada musim perdana di Indonesia kemudian dibajak klub asing yang dirangkum Bola.com:

2 dari 4 halaman

David da Silva (Pohang Steelers FC)

Striker Persebaya Surabaya, David da Silva, mencetak hattrick ke gawang Mitra Kukar pada laga Liga 1 2018, Sabtu (22/9/2018). (Bola.com/Aditya Wany)

Karier David da Silva bersama Persebaya Surabaya tak berlangsung lama. Pemain asal Brasil itu memutuskan angkat kaki dari Indonesia dan bergabung dengan klub Korea Selatan, Pohang Steelers FC.

Bermain di Negeri Gingseng yang memiliki sepak bola maju tentu saja menjadi impian untuk pemain sekelas David da Silva. Apalagi pemain berusia 29 tahun itu mampu menunjukkan kualitasnya memang jauh untuk sepak bola Indonesia.

Pada musim perdana di Tanah Air, David da Silva mampu mencetak 20 gol dalam 23 pertandingan yang dimainkannya. Pencapaian yang membuatnya diyakini tak akan kesulitan beradaptasi di klub barunya itu.

3 dari 4 halaman

Bruno Silva (Al-Ain)

Bruno Silva, belum memastikan masa depan di PSIS Semarang. (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Serupa dengan David da Silva, Bruno Silva juga hanya menjadikan Indonesia sebagai transit dalam kariernya. Cukup semusim buat Bruno Silva bermain di PSIS Semarang dan kini memilih untuk melanjutkan karier di Arab Saudi bersama Al-Ain.

Walaupun hanya kasta kedua di Arab Saudi, namun kompetisi di sana tentu lebih unggung dari Indonesia. Pencapaian 16 gol yang dicetak Bruno Silva bersama PSIS diyakini jadi modal berharga untuknya.

4 dari 4 halaman

Fernando Rodriguez (Kedah FA)

Pemain Mitra Kukar, Fernando Rodriguez Ortega saat melawan Persib Bandung pada laga Liga 1 Indonesia di GBLA, (8/4/2018).  (Bola.com/Nick Hanoatubun)

Berbeda dengan David da Silva dan Bruno Silva, Fernando Rodriguez terpaksa harus meninggalkan Indonesia. Seperti diketahui, klub yang dibelanya yakni Mitra Kukar harus turun kasta karena tak mampu bersaing di Liga 1 2018.

Pemain asal Spanyol itu ternyata lebih tertantang untuk melanjutkan karier di Malaysia. Fernando Rodriguez memilih melanjutkan karier bersama Kedah FA.

Bermodalkan 15 gol dalam 30 pertandingan di Liga 1 2018 sudah menjelaskan kualitas Fernando Rodriguez. Dengan perbedaan tipis yang terjadi antara kultur sepak bola Indonesia dan Malaysia, pemain 31 tahun itu diyakini tak akan kesulitan merumput bersama Kedah FA.