Sukses

Ganda Campuran Malaysia Sesalkan Keputusan Liliyana Natsir

Liliyana Natsir adalah seorang leader yang baik dan telah memberikan banyak pelajaran di bulutangkis.

Jakarta Liliyana Natsir memutuskan pensiun setelah Indonesia Masters 2019. Beruntung, atlet berusia 33 tahun itu mendapatkan kesempatan untuk meraih gelar terakhir dalam kariernya setelah melaju ke final.

Tiket final itu diraih Liliyana yang berpasangan dengan Tontowi Ahmad setelah mengalahkan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying. Dalam pertandingan tersebut, Tontowi/Liliyana menang dua gim langsung dengan skor 22-20, 21-11.

Ganda campuran Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, menyayangkan keputusan pensiun yang diambil Liliyana Natsir usai Indonesia Masters 2019.

Menurut Chan/Goh, Liliyana adalah sosok pemimpin yang baik dan banyak memberikan pelajaran berharga buat lawan di bulutangkis.

"Dia adalah sosok leader yang baik dan bisa membawa setiap pasangannya ke level yang lebih tinggi. Sayangnya, dia tidak mau memberikan kami kemenangan pada laga terakhirnya sebelum pensiun," kata Chan yang disambut gelak tawa wartawan yang hadir.

Hal senada juga diungkapkan Goh. Pebulutangkis 29 tahun itu mengaku kagum dengan pencapaian Liliyana yang sudah memenangi segalanya dalam karier.

"Saya kagum dengan Liliyana. Saya belajar banyak hal dari dia dan saya doakan yang terbaik untuknya," tegas Goh.

Pada pertandingan final Indonesia Masters 2019, Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad akan menghadapi wakil China, Zheng Siwei/Huang Yaqiong di Istora Senayan, Minggu (27/1/2019). Statistik mencatat, Zheng/Huang sejauh ini sudah meraih tiga kemenangan, berbanding satu kemenangan yang diraih Tontowi/Liliyana.

2 dari 3 halaman

Tanpa Beban

Liliyana Natsir resmi mengonfirmasi Indonesia Masters 2019 menjadi turnamen terakhir yang akan diikutinya sebelum gantung raket. Pada ajang tersebut, Liliyana mengaku ingin tampil lepas dan menikmati pertandingan tanpa terbebani target apapun.

3 dari 3 halaman

Paling Bergengsi

Liliyana Natsir sudah 17 tahun berkecimpung di dunia bulutangkis Indonesia. Sejak masuk pelatnas PBSI pada 2002, sebanyak 106 gelar termasuk yang paling bergengsi ketika meraih medali emas Olimpiade Rio 2016 bersama Tontowi Ahmad.