Jakarta Sekertaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha, mengaku belum mengetahui detail terkait penggeledahan kantor PSSI oleh tim Satgas Antimafia Bola. Namun, Tisha menegaskan PSSI akan bersikap kooperatif untuk menuntaskan isu pengaturan skor sepak bola Indonesia.
Satgas Antimafia Bola menggeledah dua kantor PSSI di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan, Rabu (30/1/2019). Langkah ini merupakan pengembangan dari proses penyidikan perkara yang dilaporkan Manajer Persibara Banjarnegara, Lasmi Indaryani.
Advertisement
Baca Juga
"Saya belum tahu detailnya seperti apa karena apapun yang kita lakukan dengan sepak bola Indonesia jangan sampai kontra produktif. Kami melakukan apa pun dengan cara PSSI bekerja sama dengan kepolisian," kata Tisha kepada wartawan, Rabu (30/1/2019).
"PSSI dengan senang hati dengan akan terbuka. Tidak akan yang kami tutupi. Semua kami pertanggungjawabkan semuanya di kongres. Sesuai dengan statuta yang ada. Apabila ada elemen-elemen pidana yang terjadi dalam kasus-kasus olahragaan yang terjadi saat ini, PSSI meminta bantuan dari kepolisian untuk dapat sama-sama memberantas terkait isu match fixing," ujar Tisha.
Tisha hadir ketika Satgas Antimafia Bola memeriksa kantor PSSI, di FX Sudirman, Jakarta Pusat. Namun, dia mengaku belum mengetahui dokumen apa yang dicari pihak kepolisian karena harus menghadiri konferensi pers, di Hotel Sultan, Rabu (30/1/2019) siang WIB. Â
"Saya tidak tahu. Saya hadir di sana karena untuk ibaratnya mempersilahkan karena saya adalah tuan rumahnya. Namun, saya tegaskan kami sangat terbuka. Kami komitmen selama 24 jam untuk ini. Apa pun yang dicari, ketika saat pemeriksaan pun, kami akan carikan. Intinya kami akan selalu mendukung kepolisian," kata Tisha.
Â
Motif Penggeledahan
Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, mengatakan motif penggeledahan kantor PSSI adalah mencari alat bukti terkait masalah mekanisme pertandingan sepak bola. Mulai dari mekanisme penunjukan wasit maupun perangkat pertandingan lainnya hingga terkait masalah legalitas liga di Indonesia.
"Ini dalam rangka mengungkapkan secara komperhensif apa yang terjadi di Liga 3, sedangkan di Liga 2 sudah dalam pendalaman. Sekarang sudah masuk di Liga 1, untuk pintu masuknya. Semuanya terkait pengaturan skor Liga 3, 2, 1 di dua kantor PSSIÂ itu dilakukan penggeledahan," tutur Dedi.
Advertisement