Liputan6.com, Milan - Inter Milan gagal melangkah ke semifinal Coppa Italia. Pada Jumat (1/2/2019) dini hari WIB, Inter Milan disingkirkan Lazio di Stadio Giuseppe Meazza.
Pertandingan itu harus ditentukan dalam drama adu penalti setelah Inter Milan dan Lazio bermain imbang 1-1 melawan Lazio. Tim tamu berhasil menang 4-3 dalam drama adu penalti.
Advertisement
Baca Juga
Usai pertandingan, pelatih Inter Milan, Luciano Spalletti mengatakan, anak asuhnya panik di awal laga. Dia melihat Mauro Icardi dan kawan-kawan terlihat gugup di babak perempat final.
"Di awal laga, kami bermain dengan canggung, kami kebingungan dan merasa panik, kalian tidak boleh melakukan hal tersebut ketika melawan tim seperti Lazio. Lalu, seiring berjalannya pertandingan, laga berjalan seimbang namun kami kehilangan ketenangan untuk mendistribusikan bola," kata Spalletti, dikutip dari situs resmi klub.
"Terdapat banyak peluang untuk mencetak gol bagi kedua tim. Laga berjalan seimbang dan pada akhir laga, Lazio berhak melaju ke babak semifinal setelah melewati adu penalti," ujar pelatih Inter Milan berusia 59 tahun itu menambahkan.
Â
Kalah Menyakitkan
Lebih lanjut, Spalletti mengatakan, Inter Milan tersingkir dengan cara yang menyakitkan. Dua penendang penalti Inter Milan, Lautaro Martinez dan Radja Nainggolan gagal menjalankan tugasnya dengan baik.
"Selalu menyakitkan rasanya ketika anda harus kalah dengan cara seperti itu," ucap pelatih berpaspor Italia tersebut.
"Di tingkat permainan seperti ini, mental lebih penting daripada apa pun. Emosi bisa berpengaruh, walaupun anda sudah berlatih dengan baik sepanjang minggu," katanya.
Â
Advertisement
Nainggolan Butuh Waktu
Spalletti melanjutkan, Radja Nainggolan butuh waktu untuk tampil 100 persen. Namun, dia yakin pemain berdarah Batak itu bisa tampil maksimal untuk Inter Milan saat sudah fit.
"Dia mengalami serangkaian cedera yang membuatnya berhenti dari latihan, tanpa bisa membangun konsistensi. Dia perlu waktu bermain," ucapnya mengakhiri.
Saksikan video pilihan berikut ini: