Liputan6.com, Jakarta - Manchester United (MU) masih terus melaju. Bersama caretaker manajer Ole Gunnar Solksjaer, kini Setan Merah telah 10 pertandingan tak terkalahkan.
Terbaru, mereka mengalahkan Leicester City dengan skor tipis 1-0. Gol Semata wayang dari penyerang muda Marcus Rashford.
Advertisement
Baca Juga
Kemenangan ini bisa dibilang merupakan kebangkitan bagi MU. Sebelumnya, mereka sempat ditahan Burnley 2-2.
Setan Merah memang tidak menunjukkan performa yang menakjubkan, tetapi semangat dan tekad mereka sudah cukup kali ini untuk meraih kemenangan ketujuh klub di Premier League bersama Solskjaer.
Dia sekarang memiliki jumlah kemenangan liga musim ini sama seperti manajer sebelumnya, Jose Mourinho. Padahal, Solksjaer baru menjalani delapan pertandingan dalam pekerjaan, dibandingkan dengan 17 pertandingan Mourinho sebelum ia dipecat.
Berikut lima hal yang kami pelajari dari pertemuan Leicester vs MU, Minggu (3/2/2019) kemarin.
Rashford Terus Membuktikan DiriÂ
Marcus Rashford gagal bersinar melawan Burnley. Dia memiliki peluang yang sangat bagus ketika skor masih tanpa gol di mana dia menyia-nyiakannya dan setelah itu penampilannya sedikit terpengaruh oleh hal itu.
Lima hari setelahnya, Rashford dimainkan sebagai striker tunggal, membayar kepercayaan Solskjaer dengan gol kemenangan. Itu adalah sebuah umpan apik nan indah ketika Paul Pogba memenangkan bola di tengah dan langsung mengirimnya ke pertahanan Leicester. Rashford hanya mengambil satu sentuhan halus sebelum menembakkan bola ke gawang dengan tenang.
Itu membuktikan betapa pentingnya kesinambungan bagi seorang pemain muda di tim besar seperti United. Sangat mudah untuk membayangkan Rashford akan duduk di bangku cadangan setelah pertandingan Burnley di masa pemerintahan Mourinho, tetapi kali ini dia bermain lagi dan menunjukkan bahwa beberapa penampilan yang sedikit tidak normal adalah hal yang normal.
Advertisement
Manchester United Bermain Untuk Manajer MerekaÂ
Dari pertandingan melawan Leicester tersebut bisa dilihat bahwa para pemain benar-benar bermain untuk manajer mereka. Itu tidak benar-benar terjadi pada minggu-minggu terakhir Mourinho ketika dia masih di pucuk pimpinan kepelatihan.
Sikap positif dan selalu membesarkan hati pemain yang ditunjukkan Solskjaer juga membuat para pemain merasa dicintai dan nyaman di bawah arahannya. Itulah sebabnya ketika pertandingan seperti ini terjadi, tim berjuang dengan semua yang mereka miliki untuk mendapatkan hasil yang dibutuhkan. Man United jauh dari yang terbaik dan Leicester bisa memanfaatkan itu, tetapi persatuan tim jelas dan itu membawa hasil.
Leicester Belum BerubahÂ
Ini adalah pertandingan kelima beruntun di mana Leicester telah kebobolan satu gol di 15 menit awal. Ini perlahan-lahan seperti bukti bahwa inilah yang membuat mereka tergelincir musim ini, terlebih ketika itu bermain di kandang sendiri.
Mempertimbangkan bagaimana The Foxes berubah di babak kedua, orang hanya bisa membayangkan seberapa buruk mereka bisa menghukum lawan mereka di kandang sendiri jika gol awal lawan tidak datang. Ini adalah kelemahan utama yang harus mereka perbaiki selama sisa pertandingan musim ini.
Advertisement
Maddison Bisa Jadi Masalah
James Maddison adalah salah satu pemain terbaik - jika bukan yang terbaik - di lapangan pada pertandingan ini. Pemain Leicester bernomor 10 tersebut sangat luar biasa dalam segala hal yang dilakukannya - menggerakkan bola, menciptakan peluang dari permainan terbuka, menciptakan peluang dari bola mati atau bahkan menggiring bola untuk sebuah peluang yang bagus.
Dia sepertinya bisa melakukan semuanya dan Maddison pasti membuat penggemar Man United merasa tidak nyaman di periode-periode tertentu dalam pertandingan. Tanpa dia musim ini, Leicester akan memiliki lebih banyak masalah.
Lagi-lagi Tangan Sakti De Gea BekerjaÂ
Ini adalah penampilan hebat lainnya dari David De Gea. Banyak yang menilai dia berdasarkan pada performanya di Piala Dunia yang kacau dan pertahanan Man United yang buruk di bagian pertama musim ini, tetapi dia telah membuktikan sekali lagi semua orang salah.
Manchester United perlu 'penolong' dan De Gea melakukannya. Beberapa kali kiper asal Spanyol tersebut melakukan penyelamatan krusial. Tercatat De Gea melakukan enam penyelamatan, beberapa di antaranya benar-benar hebat, seperti tembakan dari jarak jauh yang langsung menuju sudut atas atau tendangan salto Jamie Vardy dari dalam kotak penalti yang mampu dia antisipasi dengan baik.
Sumber: Bola.net
Saksikan video pilihan di bawah ini
Advertisement