Liputan6.com, Jakarta - Bagi Yohan “The Iceman” Mulia Legowo, kerja keras dalam latihan harus didukung keluarga dan doa untuk meraih sukses. Petarung ONE Championship berumur 38 tahun asal Indonesia ini pun menyampaikan hal itu kepada anak didiknya di sasana yang ia bentuk, Han Academy.
Momen Imlek, atau Tahun Baru Cina pun ia menfaatkan untuk meminta restu dari keluarga besarnya. Maklum, Yohan akan tampil Phoe “Bushido” Thaw dalam divisi featherweight di ajang ajang ONE Championship, ONE: Reign of Valor, yang akan di gelar di Myanmar, 8 Maret 2019.
Advertisement
Baca Juga
Waktu untuk berkumpul bersama keluarga besar menjadi motivasi tambahan bagi dirinya, sekaligus menjadi refleksi pencapaianya sejauh ini. “Saya selalu merayakan Imlek bersama keluarga besar di Yogyakarta. Selain tradisi, ini adalah sebuah momen untuk berkumpul sekaligus menghormati leluhur,” ungkap Yohan, yang kini tinggal di Solo.
Yohan juga memanfaatkan waktu ini untuk memperkenalkan beladiri ke anggota keluarganya yang lain. “Saya teringat masa dimana saya menerima angpao. Kini saya sudah dipanggil Pak dan saya yang memberikan angpao untuk keponakan,” jelas ayah dari dua anak ini.
Yohan, yang dikenal sebagai salah satu pionir dalam perkembangan mixed martial arts (MMA) di Indonesia, telah sukses mengorbitkan beberapa talenta baru ke ajang ONE Championship dalam perannya sebagai pelatih. Kini, ia pun berharap dapat memperbaiki rekor pribadinya di ajang beladiri terbesar di Asia ini.
Pionir MMA Indonesia
Yohan hanya sempat menorehkan satu kemenangan dari enam pertandingannya di bawah ONE Championship, sejak ia mulai bergabung lima tahun lalu.
“Tahun ini saya ingin fokus untuk bertanding lagi untuk memperbaiki rekor, karena dalam beberapa pertandingan terakhir hasilnya kurang bagus,” ujarnya.
Advertisement
Dua Kemenangan dalam Satu Hari
Yohan sendiri baru saja mencatatkan dua kemenangan dalam satu hari, dimana ia minggu lalu bertanding di Bogor dan Jakarta sebagai bentuk persiapan memasuki ring ONE dan bagian dari upaya meningkatkan kondisi fisiknya.
Ia bertanding Sambo di Bogor pada siang hari dan merebut medali perak, sebelum kembali ke Jakarta untuk mengikuti pertandingan Brazilian Jiu-jitsu untuk persiapan SEA Games, dimana ia berhasil meraih medali emas.