Sukses

Ajax vs Real Madrid, Huntelaar Malah Rindu Bernabeu

Klaas Jan Huntelaar tak memiliki karier yang panjang di Real Madrid.

Liputan6.com, Amsterdam - Ajax Amsterdam bakal menjamu Real Madrid pada leg pertama 16 besar Liga Champions di Johan Crujff Arena, Kamis (14/2/2019). Laga ini jadi laga kenangan bagi striker Ajax, Klaas Jan Huntelaar.

Meski memiliki karier yang singkat di Real Madrid, namun Huntelaar masih sulit lupakan kenangan main di sana. Utamanya dengan keindahan markas Madrid, Santiago Bernabeu.

Huntelaar menyebut Santiago Bernabeu sebagai stadion terbaik yang pernah dia coba.Striker Ajax Amsterdam Klaas-Jan Huntelaar mengaku punya sejumlah kenangan indah saat memperkuat Real Madrid.

Huntelaar pernah menghabiskan waktu bersama El Real di pertengahan musim 2008/09 sebelum hijrah ke AC Milan.Kini, dia akan berhadapan lagi dengan mantan klubnya tersebut di leg pertama babak 16 besar Liga Champions.

"Real Madrid adalah klub yang indah," kata pemain yang juga pernah main di Schalk itu seperti dikutip De Telegraaf.

"Sepuluh tahun lalu saya bermain di sana dan menghabiskan sedikit bagian dari karier di Madrid.Perasaannya? Banyak kenangan indah. Bernabeu adalah stadion fantastis, mungkin stadion terbaik yang pernah saya coba."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Fans Begitu Dekat

Huntelaar kemudian membicarakan petualangannya di ibu kota Spanyol yang tidak berlangsung lama.

"Jika Anda melihat ke tribun, Anda bisa melihat bagaimana fans memadati stadion. Penonton begitu dekat dengan lapangan hingga punggung Anda bisa merasakan tatapan mata mereka,"ujarnya.

"Saya pikir ketika saya bermain untuk Real Madrid, mereka tidak terlalu royal.Di momen tertentu, semua orang harus pergi termasuk pelatih, direktur teknik dan ketua umum. Kehilangan uang tidak terlalu mengganggu bagi mereka," katanya.

3 dari 3 halaman

Utamakan Karier

Huntelaar saat itu dihadapkan pilihan sulit apakah utamakan karier atau gengsi. Dia akhirnya memilih pergi dari Madrid demi selamatkan karier.

"Begitulah sepakbola, Anda dibutuhkan atau Anda tidak dibutuhkan. Saya punya kans untuk bertahan lebih lama, tetapi faktor olahraga adalah hal terpenting bagi saya," ujarnya.

"Pada akhirnya saya juga menyadari, klub telah mengambil langkah berbeda hingga bertahan di sana menjadi tidak menarik lagi bagi saya."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.