Liputan6.com, Jakarta Manchester United mengalami mimpi buruk saat menjamu PSG. Meski lebih diunggulkan, MU malah mengalami kekalahan di kandang sendiri.
United berjumpa PSG pada babak 16 Besar Liga Champions. Laga leg pertama digelar pada Rabu (13/2) dini hari WIB di Old Trafford. United kalah dengan skor 2-0 dari gol Kimpembe dan Kylian Mbappe.Â
Baca Juga
Advertisement
Hasil ini tentu saja akan membuat peluang United lolos ke babak perempat final akan semakin berat. Selain itu, United juga mencatat beberapa hal buruk pasca kalah dari PSG.
Ole Gunnar Solskjaer menurunkan komposisi pemain terbaiknya di lini serang pada laga kontra PSG. Namun, Marcus Rashford dan kolega tidak mampu bekerja dengan baik untuk memberikan ancaman ke gawang PSG sepanjang laga.
Dalam catatan Opta, MU hanya mampu melepaskan satu tendangan ke gawang sepanjang 90 menit jalannya laga. Tentu saja ini menjadi tanda buruknya kinerja lini serang Setan Merah.
Situasi tersebut terakhir kali terjadi pada tahun 2005 silam, saat MUÂ bermain melawan AC Milan di babak 16 Besar.
Selain itu, kekalahan dari PSG juga turut menodai rekor apik Solksjaer sebagai manajer United. PSG jadi tim pertama yang mampu mengalahkan manajer asal Norwegia tersebut. Pada sebelas laga sebelumnya, Solksjaer tak pernah kalah.
Buffon
Gianluigi Buffon kembali berada di bawah mistar PSG ketika bersua Manchester United. Buffon memang tidak mendapatkan banyak ancaman. Dia pun mampu menjaga gawangnya tidak kebobolan hingga laga usai.
Dengan tambahan satu cleansheet di laga kontra United, maka Buffon sudah mencatatkan 50 laga tidak kebobolan di ajang Liga Champions.
Buffon pun masuk dalam jajaran kiper dengan rekor prestisius. Sebab, hanya ada tiga orang penjaga gawang yang bisa mencatat 50 atau lebih cleansheet di Liga Champions. Dua nama lainnya adalah Iker Casillas dan Edwin van der Sar.
Sumber Bola.net
Advertisement