Sukses

3 Pesepak Bola Hebat Yang Gagal Saat Jadi Pelatih

Tak semua legenda sepak bola sukses jadi pelatih.

Liputan6.com, Jakarta - Banyak legenda sepak bola yang memutuskan menjadi pelatih setelah gantung sepatu. Ada yang meraih sukses, namun tak sedikit pula yang gagal total menangani tim.

Contoh terbaru adalah Zinedine Zidane. Legenda Prancis itu memenangkan Piala Dunia, Liga Champions, dan Ballon d'Or sebagai pemain dan kemudian memenangkan tiga gelar Liga Champions berturut-turut dengan Real Madrid sebagai pelatih.

Namun, tidak semua pelatih bisa bernasib bagus seperti Zidane. Ada banyak mantan pemain hebat yang gagal ketika meniti karier sebagai pelatih.

Berikut ini tiga legenda sepak bola yang gagal sebagai pelatih seperti dilansir Fox Sports Asia.

 

 

2 dari 4 halaman

1. Tony Adams

Adams masih tetap menjadi sosok yang populer di kalangan penggemar Arsenal. Namun, dia lebih sukses sebagai pemain ketimbang pelatih dan selera berpakaiannya pernah menjadi bahan olokan Isco saat Granada bertemu Real Madrid.

Adams pernah menangani empat tim - Wycombe Wanderers, Portsmouth, Gabala dan Granada - tetapi tidak pernah berhasil memenangkan trofi.

Rekor kemenangan terbaiknya adalah dengan Wanderers, di mana ia memiliki persentase kemenangan 22,6 persen.

3 dari 4 halaman

2. Gary Neville

Gary Neville memulai karier setelah pensiun dari lapangan hijau dengan menjadi pandit. Dalam semua analisisnya, dia selalu brilian secara taktis dan menjelaskan kepada para penonton tentang bagaimana kedua tim bermain dengan sangat mendalam.

Akibatnya, banyak yang berpikir bahwa Neville bisa menjadi manajer yang hebat. Namun, Neville hanya bertahan dengan Valencia selama 28 pertandingan dan cuma memenangkan 10 pertandingan.

Pada akhir masa jabatannya, para penggemar meneriakinya untuk pergi dan ada juga cerita bahwa para pemain berpesta setelah mantan pemain Manchester United itu dipecat.

4 dari 4 halaman

3. Diego Maradona

Legenda Argentina ini mungkin adalah pelatih terburuk di antara mantan pemain top. Maradona sudah menangani enam tim dalam kariernya dan tidak pernah mempersembahkan trofi.

Maradona gagal membuat timnya tampil mengesankan dan pada akhirnya dipecat. Rasio kemenangan terbaiknya adalah ketika dia menjadi pelatih Argentina, di mana dia memenangkan 18 dari 24 pertandingan yang dipimpinnya.

Sumber: Bola.net

Saksikan video pilihan di bawah ini