Liputan6.com, Jakarta - Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar menjadi salah satu perwakilan klub yang paling lantang mendesak PSSI menggelar Kongres Luar Biasa (KLB).
Keinginan Umuh, yang membawa Persib juara ISL 2014, kian kuat setelah Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono ditetapkan Satgas Antimafia Bola sebagai tersangka kasus pengerusakan dokumen.
Advertisement
Baca Juga
Sayangnya, keinginan Umuh itu tak bakal berlangsung dalam waktu cepat. Usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Hotel Sultan, Jakarta, Umuh menyebut KLB bisa dilakukan bila mendesak dan paling cepat usai pemilihan presiden (pilpres) pada April mendatang.
"Semua (klub Liga 1) juga kebanyakan ingin ada KLB, tapi tak mungkin secepatnya. Sepertinya sesudah pilpres," kata Umuh.
Bukan tanpa alasan KLB tak bisa dilakukan secepatnya. Sebab, dalam waktu dekat, PSSI akan menggulirkan Piala Presiden sebagai turnamen pramusim Liga 1 2019.
"Tadi kawan-kawan juga sudah bicara, kalau mendesak, semua juga menginginkan KLB. Namun, KLB juga kalau situasi begini belum bisa karena ada Piala Presiden," ujar manajer Persib itu.
Tunggu Status Joko Driyono
Umuh juga mengatakan, semua para pemegang saham menunggu hasil pemeriksaan Satgas Antimafia Bola terhadap Joko Driyono. Hingga kini, meski sudah berstatus tersangka, Joko Driyono masih memimpin PSSI.
Hal ini memang sesuai statuta PSSI Pasal 34 ayat 4 disebutkan, Anggota Exco PSSI termasuk ketua umum masih bertugas sampai dinyatakan bersalah atas suatu tindak pidana.
"Ya semuanya juga nunggu. kita tidak mau buruk sangka dulu. Kalau saya sih harus sama-sama enak. Kita tunggu hasil konkret pemeriksaannya bagaimana," ucap Umuh.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement