Jakarta - Timnas Indonesia U-22 tak banyak menerapkan larangan termasuk jam malam selama Piala AFF U-22 2019. Ini karena pemain dinilai sudah cukup dewasa untuk bersikap profesional.
Dokter Timnas Indonesia U-22, Syarif Alwi mengatakan pemain diminta tetap disiplin meski tak diberi banyak larangan. Salah satunya menjaga waktu istirahat sebaik mungkin.
Advertisement
Baca Juga
Rutinitas Timnas Indonesia U-22 selama di Kamboja terbilang sangat padat. Para pemain sama sekali tidak memiliki waktu luang karena harus berlatih dan bertanding.
Pada hari pertandingan, para pemain akan melakoni aktivitas sarapan, briefing, makan siang, dan bertolak ke The National Olympic Stadium, Phnom Penh, 2 jam sebelum kickoff. Adapun pada hari setelah pertandingan, para pemain berlatih pagi hari dan disarankan tidak meninggalkan hotel.
Hal itulah yang membuat Syarif Alwi menyarankan agar para pemain tidur lebih dari 7 jam per hari.
“Mereka kan pemain profesional, sepertinya sudah tahu untuk waktu tidur itu 7-8 jam. Misalnya latihan pagi jam 7, ya mereka harus sarapan jam 6 pagi. Jadi, paling lambat jam 10 malam sudah tidur,” kata Syarif Alwi.
“Mereka sudah mematikan handphone, lampu kamar, dan tidak ada lagi bunyi-bunyian di kamar (pada malam hari). Meski begitu, kami ya tetap mengingatkan karena sifat manusia juga pelupa apalagi mereka masih di usia yang muda,” ujar Papi.
Rutinitas semacam ini tak hanya berlaku di Timnas Indonesia U-22. Dokter Syarif Alwi juga memberlakukan anjuran yang sama untuk tim senior ketika Piala AFF 2018 lalu.