Sukses

Arema FC: Tuduhan Pengaturan Skor Menyakitkan

Arema FC termasuk klub yang disebut-sebut terlibat pengaturan skor.

Liputan6.com, Jakarta - Arema FC merasa prihatin dengan kondisi sepak bola nasional yang kini sedang diterpa kasus pengaturan skor. Mencuatnya kasus pengaturan skor kini juga mulai mengarah ke kubu Singo Edan.

Media Officer Arema FC, Sudarmadji menilai seharusnya mencuatnya kasus pengaturan skor membuat seluruh stakeholder sepak bola nasional bersatu. Ini menjadi momentum untuk memperbaiki tata kelola sepak bola Indonesia dan tidak membiarkan dugaan pengaturan skor jadi bola liar.

"Situasi sekarang memungkinkan siapapun melakukan dugaan dugaan di laga masa lalu. Problem sepakbola Indonesia adalah sportivitas," ujarnya seperti keterangan tertulis yang diterima media.

"Kami ingin para pengelola klub diajak berdiskusi bagaimana susah payah kami menghidupi klub. Karena itu,  tuduhan-tuduhan (skandal pengaturan skor) itu menyakitkan, seperti menampik perjuangan dan jerih payah Arema secara keseluruhan," katanya, menambahkan.

Skandal pengaturan skor membuat kondisi sepakbola kini menjadi tidak menentu. Beragam dinamika di level elite PSSI membuat Arema meminta para stakeholder sepakbola Indonesia bersatu. 

"Kami semua sepakat, Arema FC itu  kebanggaan. Yang berjuang bersama serta menjaga eksistensi bukan juga manajemen, tetapi juga suporter," kata Media Officer Arema, Sudarmadji kepada wartawan, Kamis,(21/2/2019).

 

2 dari 2 halaman

Tukar Pikiran

Saat ini dia mengatakan, banyak diskusi yang bertema pengaturan skor.Acara seperti ini diharapkan menjadi sarana untuk saling bertukar pikiran bukan menjadi arena untuk mencari-cari kesalahan serta saling menjatuhkan

Manajemen Singo Edan sendiri mengaku cemas dengan kondisi sekarang di mana banyak pihak saling tuding telah melakukan pengaturan skor. Tuduhan ini justru semakin mengikis sportivitas dan semakin menimbulkan kecurigaan.

"PR buat bersama. Kami optimis tuduhan untuk kami datang dari suara ketidakpuasan terhadap hasil pertandingan. Semoga semua berpikiran dewasa," ucapnya.

Dia meminta kepada seluruh pihak agar menjadikan sepakbola sebagai alat pemersatu bangsa, bukan untuk memecah belah. "Seperti tujuan pertama PSSI, untuk menyatukan bangsa dengan sepakbola," katanya.