Sukses

HEADLINE: Tembus Final Piala AFF 2019, Timnas U-22 Indonesia Bidik Sejarah

Timnas U-22 Indonesia akan menghadapi Thailand di final Piala AFF U-22 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Veni, vidi, vici atau datang, lihat, dan menang. Itukah yang akan dinikmati Timnas U-22 Indonesia di ajang Piala AFF U-22 2019? Saat ini, langkah tim asuhan Indra Sjafri ini sudah sampai di partai puncak, di ajang yang digelar di Kamboja itu.

Tiket ke partai puncak itu didapat usai mengalahkan Vietnam 1-0 lewat gol semata wayang Luthfi Kamal di semifinal, Minggu (24/2). Padahal, ini adalah pertama kalinya, Indonesia tampil di turnamen yang pertama kali digelar pada tahun 2005 itu.

Dengan status debutan, langkah Timnas U-22 Indonesia yang sudah sampai ke final, memang luar biasa. Tak pelak, Witan Sulaeman dan kawan-kawan pun akan mencetak sejarah jika mampu menghajar Thailand, lawan di partai puncak yang akan digelar sore nanti.

Indra Sjafri jelas tak ingin pasukannya membuang kesempatan emas ini. Dia menegaskan Garuda Muda tak mau pulang dengan tangan kosong ke Tanah Air. Timnas U-22 ingin merebut gelar juara Piala AFF untuk yang pertama kalinya.

"Target pertama lolos ke babak gugur karena grup B sangat ketat. Lalu target kedua kami lolos ke final, dan terakhir kami ingin bawa pulang Piala AFF U-22," kata Indra, yang pada 2013 sukses membawa Timnas U-19 jadi juara di ajang serupa.

Timnas U-22 Indonesia memang layak tampil di final. Sepanjang perhelatan Piala AFF U-22, performa mereka terus meningkat dari laga per laga. Tentu, diharapkan, penampilan mereka menemui puncaknya saat duel lawan Thailand.

Indonesia memang sempat terlihat agak gugup di dua laga awal Grup B. Hasil, dia dua pertandingan, mereka hanya mampu meraih hasil imbang: 1-1 lawan Myanmar dan 2-2 saat berhadapan dengan Malaysia.

Performa lebih baik baru ditunjukkan pasukan Indra Sjafri di pertandingan ketiga, yang merupakan laga penentuan lolos tidaknya mereka ke semifinal. Menghadapi tuan rumah Kamboja, yang telah memastikan lolos, Tim Merah Putih tampil beringas.

Alhasil, dua gol berhasil diberondong Marinus Wanewar ke gawang Kamboja dan memastikan tiket ke semifinal.

Lawan Vietnam, yang berstatus juara Grup A, di semifinal, Tim Garuda juga sama sekali tak gentar. Timnas U-22 tampil gemilang untuk menahan setiap gempuran lawan.

Bahkan, mereka mampu menjebol gawang Vietnam lewat tendangan bebas cantik yang dieksekusi Luthfi Kamal pada menit ke-69. Itulah satu-satunya gol yang tercipta, dan Indonesia pun ke final. 

Pasukan Garuda Muda juga semakin percaya diri. Mereka yakin, pencapaian saat ini, pantas mereka dapatkan karena perjuangan yang tak kenal lelah.

“Alhamdulillah kami meraih hasil positif pada pertandingan semifinal. Namun, kami harus fokus lagi untuk mempersiapkan laga final," ujar Witan.

Di dua laga terakhir, memang performa Timnas U-22 Indonesia makin mengilap. Permainan kolektif dipertujukkan dengan sangat baik. Faktor kecepatan para pemain Indonesia juga benar-benar dieksploitasi sehingga membuat lawan keteteran.

2 dari 3 halaman

Faktor Marinus

Marinus Wanewar jadi salah salah satu pemain Timnas U-22 yang jadi momok bagi lawan. Termasuk di final nanti, penyerang asal Papua ini diharapkan mampu membuat perbedaan sehingga bisa mengantar Indonesia ke tangga juara.

Dengan tiga gol yang dia lesakkan, pemain berusia 21 tahun ini bahkan berpeluang menjadi pencetak gol terbanyak di Piaal AFF U-22. Tak heran, Indra Sjafri sangat berharap kepada ketajaman pemain Bhayangkara FC ini.

Indra pun makin percaya, kareka belakangan, sang pemain sudah semakin mahir mengatur emosinya. Contohnya, saat duel lawan Vietnam, beberapa kali terlihat Marinus coba diprovokasi pemain lawan, namun sang pemain hanya diam dan membalasnya dengan senyuman.

“Saya mengenal Marinus sudah tujuh pekan dan ini pekan kedelapan. Dia anak yang cerdas. Jangan pikir dia gampang terpancing emosinya sama lawan. Dia adalah pemain yang bisa mengontrol emosinya,” kata Indra Sjafri kepada wartawan, Minggu (24/2/2019).

Marinus memang sempat bikin heboh dengan tingkah kontroversialnya. Di SEA Games 2017 lalu, saat melawan Kamboja. Dia dituduh memegang kemaluannya di hadapan para pemain Kamboja.

Tapi, seperti disebut Indra, saat ini, tampaknya dia telah berubah. Buktinya, dia bisa begitu berkontribusi untuk Timnas U-22 Indonesia.

“Saya ingin dia menjadi pemain terbaik di Indonesia. Jadi, tolong kepada media dan masyarakat Indonesia untuk terus mengawal dan mendukung Marinus,” ujar Indra.

3 dari 3 halaman

Tahu Kekuatan Thailand

Indra Sjafri sendiri menyebut, duel final lawan Thailand bukanlah hal yang istimewa. Pasalnya, kedua tim sudah sangat sering saling berhadapan, di berbagai level, berbagai kategori umur, dan berbagai kejuaraan.

Indra pun menilai, kedua tim, baik Indonesia dan Thailand, sudah saling mengetahui kekuatan masing-masing. Sekarang tinggal bagaimana mereka saling meracik strategi, memanfaatkan peluang-peluang yang ada, dan membuat sesedikit mungkin kesalahan.

Indra sendiri mengaku sudah mempelajari kekuatan terkini Thailand. Paling tidak, pria asal Minang ini sudah punya bekal karena menyaksikan laga Thailand saat mengalahkan Kamboja lewat adu tendangan penalti.

“Mudah-mudahan ini tak sekadar final. Semoga ini bisa menjadi gelar kedua saya untuk tim usia yang berbeda,” Indra Sjafri menegaskan.

Selamat berjuang Garudaku....