Liputan6.com, Jakarta - Indonesia resmi terpilih menjadi salah satu tuan rumah MotoGP 2021. Penyelenggaraan MotoGP rencananya berlangsung di Sirkuit Mandalika, Lombok yang saat ini masih dalam proses pembangunan.
Rencananya, Sirkuit Mandalika akan dibangun dengan konsep sirkuit jalanan (street circuit). Konsep ini mencontoh sirkuit Formula 1 (F1) yang ada di Singapura.
Advertisement
Baca Juga
"Karena lebih efisien untuk perawatan. Singapura kalau tidak dipakai balik ke jalan biasa. Itu konsep kita," kata ujar Abdulbar M Mansoer selaku CEO Perusahaan Pengembang Parisiwata Indonesia (ITDC) di kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (25/2/2019).
Kendati berkonsep street circuit, Abdulbar mengatakan Sirkuit Mandalika tetap sesuai dengan standar keselamatan yang dimiliki Federasi Motor Internasional (FIM), terkait panjang jalan dan adanya gravel di pinggir trek.
Menurut Abdulbar, Sirkuit Mandalika segera menjalani proses homologasi alias standarisasi oleh FIM. Rencananya, sirkuit Mandalika akan memiliki panjang 4,32 kilometer dan 18 tikungan.
Selain kondisi trek, fasilitas penunjang seperti paddock dan tribun penonton juga akan disesuaikan dengan standar MotoGP. Untuk paddock misalnya, Sirkuit Mandalika bakal memiliki 40 garasi untuk operasional.
Bentuk Badan Sendiri
Lebih lanjut, Abdulbar menuturkan pihak ITDC bakal membentuk perusahaan sendiri untuk mengelola Sirkuit Mandalika yakni Mandalika Grand Prix Association (MGPA). Nantinya, MGPA akan mengurusi penyelenggaran MotoGP selama kontrak berlangsung.
"Ini kita baru dapat kontraknya. Nanti akan ada satu badan namanya MGPA. Sedang kita bentuk badan hukumnya. Nanti kalau ada pertanyaan, ke situ," kata Abdulbar.
Advertisement
Kontrak Lima Tahun
Indonesia diberi izin menggelar MotoGP selama lima musim oleh Dorna. Tidak cuma MotoGP, Indonesia juga diberi kesempatan untuk menggelar ajang Superbike juga untuk lima musim ke depan.
ITDC memilih sirkuit Mandalika untuk menggelar MotoGP. Untuk membangun sirkuit ini, mereka menggaet investor perusahaan konstruksi asal Prancis, Vinci Corporation. Kerjasama antara Vinci dan ITDC sendiri bernilai 1 miliar dollar AS selama 15 tahun.
"Kita, ITDC membangun untuk infrastruktur. Di atasnya swasta yakni Vinci membangun 130 hektar," kata Abdulbar.