Sukses

Calderon Ungkap Kemarahan Ronaldo Sebelum Tinggalkan Real Madrid

Real Madrid dan banyak klub top Eropa lainnya terus mengincar Neymar.

Liputan6.com, Madrid - Mantan Presiden Real Madrid, Ramon Calderon, menyebut Los Blancos memang mengizinkan Cristiano Ronaldo pergi meninggalkan klub. Pasalnya, mereka yakin akan bisa merekrut bintang Paris Saint Germain (PSG) Neymar.

Calderon menikmati masa tugas selama tiga tahun di Real Madrid, sebelum masa jabatannya diganti Florentino Perez. Ia sukses dengan penandatanganan pemain depan Portugal, Ronaldo, dari Manchester United pada 2009.

"Cristiano [Ronaldo] menginginkan kenaikan gaji setelah memenangkan Liga Champions," kata Calderon kepada Radio Villa Trinidad, seperti dikutip oleh ESPN.

“Namun, Florentino menolak. Ronaldo juga marah karena Real Madrid rela mengeluarkan dana besar untuk mendaratkan Neymar.

2 dari 3 halaman

Dana Besar

“Florentino memberitahunya bahwa jika seseorang menawarkan 100 juta euro, dia bisa pergi. Itulah yang terjadi," kata Calderon.

Seperti diketahui, Ronaldo menandatangani kontrak dengan Juventus dalam kesepakatan 100 juta euro musim panas lalu. Sementara, Neymar hingga saat ini masih tetap bertahan di PSG.

3 dari 3 halaman

Takkan Dijual

Namun, sebelumnya Presiden Paris Saint-Germain (PSG), Nasser Al-Khelaifi, menjelaskan soal status bintang mereka, Neymar. Al-Khelaifi menegaskan klubnya telah mengesampingkan penjualan bintang Brasil itu, ke Real Madrid.

Al-Khelaifi juga menyatakan pesan ini juga berlaku untuk semua klub lain. Pasalnya, selain Real Madrid, banyak juga klub top Eropa lainnya yang mengincar Neymar.