Sukses

Ini Bentuk Pelecehan Marko Simic pada Penerbangan ke Sydney

Gusta Randa membeberkan tindakan pelecehan Marko Simic.

Jakarta - Striker Persija Jakarta Marko Simic terjerat masalah hukum setelah diduga melakukan pelecehan pada penerbangan dari Denpasar menuju Sydney, Australia, 10 Februari lalu. Gusti Randa, kuasa hukum yang ditunjuk Persija untuk menangani kasus itu, membeberkan tindakan pelecehan yang dilakukan penyerang asal Kroasia tersebut. 

Gusti Randa menyebut Simic mengawalinya dengan memegang tangan korban dan berlanjut dengan memegang paha.

Dari temuan yang ditelusuri Gusti Randa lewat Garuda Indonesia, maskapai penerbangan yang digunakan Persija saat terbang ke Sydney, diketahui pramugara penerbangan mendapatkan pengaduan dari korban perempuan berinisial RW, terkait pelecehan yang dilakukan yang diduga dilakukan Marko Simic.

"Simic dan perempuan ini sudah saling mengenal, artinya sudah kenalan di atas pesawat, jadi bukannya tidak kenal ketika itu terjadi. Ada sedikit pegangan tangan, Simic memegang tangan perempuan itu yang kemudian merasa tidak suka dengan hal tersebut. Kemudian dipegang lagi pahanya, perempuan itu tidak suka dan melaporkannya kepada pramugara," ungkap Gusti Randa yang ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (28/2/2019).

"Akhirnya perempuan itu dipindahkan ke kursi di baris ke-21. Selesai masalahnya, tapi perempuan itu merasa tidak aman karena ada rasa takut digoda lagi. Kemudian dia mengadukan kepada pramugara. Dalam penerbangan sebenarnya ada beberapa tahapan sebuah peringatan kepada penumpang, mulai peringatan pertama, peringatan kedua, dan peringatan terakhir, dan untuk Simic hanya ada peringatan pertama," lanjut anggota Exco PSSI itu.

Menurut Gusti Randa, Simic sudah langsung meminta maaf di atas pesawat dan langsung kembali ke kursinya setelah manajer Persija, Ardhi Tjahjoko, dipanggil untuk memberi nasihat. Permintaan maaf dilakukan setelah ada komunikasi antara Simic, pramugara, dan korban.

Gusti Randa kini sedang mencari informasi lanjutan mengenai penahanan terhadap Simic yang tidak boleh meninggalkan Australia. Menurutnya, Simic tiba-tiba dibacakan peringatan terakhir oleh pramugara sebelum mendarat.

Selain itu, Gusti Randa menyebut Garuda Indonesia akan memberikan kronologis tersebut untuk dijadikan bukti persidangan kedua Marko Simic pada 9 April 2019.

 

Sumber: Bola.com