Sukses

Ironi Massimiliano Allegri di Balik Keperkasaan Juventus

Juventus belum juga menambah koleksi gelar Liga Champions.

Liputan6.com, Jakarta Juventus memang sangat superioritas di kompetisi domestik. Si Nyonya Tua masih belum terkalahkan sepanjang musim 2018-2019 di Liga Italia/Series A.

Teranyar, Juventus mengalahkan Udinese dalam laga pekan ke-27 Liga Italia. Mereka mengalahkan Udinese dengan skor 4-1 dalam laga yang dihelat di Stadion Allianz Turin, Jumat (8/3/2019) waktu setempat atau Sabtu dini hari WIB.

Si Nyonya Tua pun semakin kukuh di puncak klasemen. Skuat asuhan Massimiliano Allegri ini, sudah mengemas 75 poin dan semakin tak terkejar dari Napoli di tempat kedua (56).

Sekadar catatan, Juventus memang begitu superior di Liga Italia. Mereka merebut scudetto tujuh musim terakhir secara beruntun.

Namun, sayangnya Juventus belum juga menambah koleksi gelar Liga Champions. Terakhir kali Si Nyonya Tua menjadi jawara Liga Champions adalah pada musim 1995/1996. Setelah itu, mereka sempat lima kali melaju ke final (1996/1997, 1997/1998, 2002/2003, 2014/2015, dan 2016/2017), tapi semuanya kalah.

Dan di musim ini peluang Juventus melaju ke babak perempat final Liga Champions cukup berat. Pasalnya, mereka menelan kekalahan 0-2 atas Atletico Madrid di laga leg pertama babak 16 besar. Karena itu, Bianconeri wajib mencetak minimal tiga gol tanpa kebobolan jika ingin bertahan.

Sayangnya, melakukan itu ke gawang Atletico Madrid bukan perkara yang mudah. Dalam tiga pertemuan terakhir melawan skuat besutan Diego Simeone tersebut, Juventus tak pernah sekalipun mencatatkan gol ke gawang mereka.

2 dari 4 halaman

Dampak Besar

Situasi ini ternyata sangat berpengaruh besar pada Allegri. Kabarnya, eks pelatih AC Milan ini, akan meninggalkan Juventus sebelum musim ini berakhir. Terlebih apabila Allegri gagal memimpin Bianconeri membalikkan situasi di leg kedua melawan Atletico, pada pekan depan.

Ini mungkin juga terkait dengan rumor yang menyebutkan Allegri sedang tak akur dengan presiden klub Andrea Agnelli.

Corriere dello Spor t melaporkan, Allegri begitu terpukul dengan kritik keras setelah Juventus ditekuk Atletico Madrid. Kabarnya, hal inilah yang memicu Allegri untuk menghapus akun-akun media sosialnya.

Di masa sulit ini, alenatore berusia 51 tahun itu mengharapkan dukungan yang lebih dari manajemen Juventus, yang pada prosesnya justru menciptakan friksi dengan Agnelli.

3 dari 4 halaman

Ancang-Ancang

Situasi Allegri di Stadion Allianz belakangan ini diliputi tanda tanya besar. Sebelumnya, Allegri dikabarkan sempat mengajukan pengunduran diri sebelum pertandingan Juventud melawan Napoli.

Agnelli telah berbicara dengan Allegri untuk meyakinkan si pelatih supaya bertahan. Namun, pembicaraan lain diyakini akan dilakukan lagi setelah laga melawan Atletico untuk mengonfirmasi masa depan Allegri.

Sementara itu, Juventus dikabarkan telah ancang-ancang andai Allegri benar-benar hengkang. Zinedine Zidane, Juergen Klopp, dan Didier Deschamps dibidik untuk menggantikan Allegri.

4 dari 4 halaman

Pasrah

Allegri, kini hanya menggantungkan kiprah timnya kepada nasib. Jika memang tak mampu melaju ke babak selanjutnya, ia merasa masih ada musim depan bagi Bianconeri untuk kembali mencoba peruntungannya.

Direktur Olahraga Juventus, Fabio Paratici, juga menyebut masa depan Allegri belumlah aman bergantung pencapaian klub pada akhir musim ini.

"Allegri? Hasil tidak akan mengubah masa depannya, mengingat semuanya merupakan bagian dari proyek. Meski begitu, kami akan duduk bersama di akhir musim untuk memutuskan apa yang harus kami lakukan,” kata Paratici seperti yang dilansir Calciomercato.

Kontrak Allegri bersama Juventus sebenarnya masih tersisa hingga 30 Juni 2020. Tapi, rumor kepergian Allegri dari Juventus di pengujung musim 2018-2019 santer terdengar.

Nakhoda berusia 51 tahun itu disebut-sebut masuk radar Real Madrid dan Chelsea. Kabar teranyar, Inter Milan dilaporkan menaruh minat kepada ayah Valentina Allegri tersebut.

Selama hampir lima musim menangani Juventus, Allegri punya rekor menterang. Secara total, ia mempersembahkan 10 piala, di mana empat di antaranya merupakan gelar Serie A. Namun, hingga kini ia belum bisa memberi gelar Liga Champions.