Sukses

McGregor Rampas Hp, Korban Ketakutan Setengah Mati

Conor McGregor kembali berurusan dengan kepolisian Amerika Serikat.

Liputan6.com, Jakarta Petarung UFC, Conor McGregor, kembali berurusan dengan polisi. Pria asal Irlandia itu sempat ditahan gara-gara merampas dan menghancurkan telepon selular pria yang ditemuinya saat hendak meninggalkan Hotel Fontainbleau, Miami, AS, 11 Maret 2019 lalu.

Seperti dilansir Metro.co.uk, korban diketahui bernama Ahmed Abdirzak. Saat kejadian, pria yang sehari-hari bekerja sebagai manajer restoran di Slough itu tengah berkunjung ke LIV, sebuah kelab malam di Miami bersama salah seorang rekannya, Fuad Nur (23 tahun). 

Mereka tengah berlibur dan secara tidak sengaja bertemu McGregor dan terlibat cekcok. Dalam laporannya, Ahmed mengaku sedang melakukan video snapchat terhadap atlet MMA saat Iphone8 miliknya, tiba-tiba dirampas seseorang di luar Hotel Fontainbleau. 

"Saya tidak akan berbohong, saya ketakutan setengah mati. Pria itu adalah senjata mematikan," ujar Ahmed saat dikonfirmasi oleh Dailymail soal kejadian yang menimpanya. 

Ahmed menjelaskan, insiden bermula setlah mereka memberikan salah hormat kepada McGregor. "Dia (McGregor) lalu menjulurkan tangan kanannya, dan ketika saya membalasnya, dia segera menangkap lenganku sehingga saya tidak bisa pergi," katanya. 

Menurut Ahmed, McGregor sangat marah dan matanya melotot. "Cengkramannya sangat kuat. Saya tahu dia atlet profesional. Saya khawatir dia akan memukulku," bebernya. 

McGregor lalu merampas telepon genggam Ahmed dan membantingnya ke tanah. Dia kemudian memungutnya kembali dan membawanya pergi sembari tertawa-tawa. Kejadian ini membuat Ahmed kehilangan foto pribadi yang tak ternilai harganya.

 

 

 

2 dari 3 halaman

Sisakan Trauma

Mendapat laporan dari Ahmed, polisi segera menangkap McGregor beberapa jam setelah kejadian. Mereka lalu menjebloskan McGregor ke penjara sebelum akhirnya dibebaskan tidak lama kemudian dengan jaminan sebesar 12.500 USD atau setara dengan Rp 178 juta. 

Setelah menghirup udara segar, McGregor segera merilis pernyataan lewat Instagram-nya. "Kesabaran di dunia ini adalah virtual, saya melanjutkan pekerjaanku. Saya benar-benar mencintai fansku. Terima kasih untuk kalian semuanya," tulis Conor McGregor. 

Sementara itu, kuasa hukum McGregor, Samuel Rabin membenarkan kejadian itu. Dia mengatakan, kliennya terlibat keributan kecil dengan fans yang melibatkan telepon genggam dan berujung pada laporan ke polisi. Menurutnya, McGregor sangat menghargai upaya dari pihak kepolisian dan akan bersikap kooperatif untuk menyelesaikan kasus ini. 

Kasus ini akan disidangkan di Circuit Court di Miami, Dede County, 10 April mendatang.

3 dari 3 halaman

Bukan Kali Pertama

Bukan kali ini saja McGregor berurusan dengan kepolisian Amerika Serikat. Sebelumnya, dia juga sempat ditahan usai menyerang bus pemain UFC. Beberapa orang mengalami cedera saat McGregor melempar troli ke kaca bus di Barclays Centre, Brooklyn, April 2018 lalu. 

Petarung Michael Chiesa dan Ray Borg ikut terluka pada kejadian ini. Mereka akhirnya batal bertanding akibat terkena pecahan kaca pada keributan tersebut. McGregor kemudian mengaku bersalah atas perilaku buruk. Namun McGregor tidak perlu mendekam di penjara setelah mencapai kesepakatan dengan jaksa penuntut. Hakim lalu memutuskan hukuman kerja sosial kepada McGregor dan mengirimnya kepada program manajamen kemarahan. 

 

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

Â