Liputan6.com, Jakarta Para pembalap MotoGP mendapatkan jeda balap yang cukup panjang setelah seri pertama yang berlangsung di sirkuit Losail, Doha Qatar 10 Maret lalu. Balapan baru dimulai 29 Januari atau lebih dari dua pekan dari seri pertama.
Hasil di MotoGP Qatar tentu menimbulkan reaksi beragam dari para pembalap. Sebagai seri pertama, balapan di Qatar bakal jadi acuan bagi para pembalap untuk mengejar hasil lebih baik di seri kedua MotoGP Argentina yang berlangsung di sirkuit Rio Hondo de Termas.
Baca Juga
Advertisement
Rasa puas dan kecewa tentu bermunculan. Bahkan kini ada protes dari Honda, KTM, Aprilia dan Suzuki terkait pemakaian winglet atau sayap di bagian swing arm motor Ducati yang dipakai Andrea Dovizioso pada MotoGP Qatar lalu.
Kemenangan dirasakan sangat berarti untuk memulai musim dengan baik. Meski sebenarnya, hasil ini tidak terlalu buruk untuk beberapa pembalap utama seperti Marc Marquez yang meraih posisi dua.
Balapan di MotoGP Qatar justru membuat beberapa tim dilema. Contohnya Monster Energy Yamaha yang gagal meraih podium meski Maverick Vinales memulai lomba di posisi pole.
Untuk seri kedua MotoGP Argentina, siapa saja yang berpeluang juara? Berikut analisanya yang dirangkum LIputan6.com dari berbagai sumber:
Â
Â
Â
3. Alex Rins
Alex Rins, pembalap Suzuki Ecstar sudah menunjukkan potensi sejak tes pramusim di Sepang dan Qatar. Kemampuannya ini kembali diulangnya pada balap sungguhan di MotoGP Qatar.
Dia bersaing dengan Maverick Vinales sejak latihan bebas MotoGP Qatar. Namun Rins agak melambat di kualifikasi sehingga harus puas start dari posisi ke-10 di MotoGP Qatar.
Meski begitu, Rins menunjukkan motornya punya potensi. Soalnya beberapa lap setelah start, Rins mampu menyodok ke posisi terdepan. Dia bahkan sempat bersaing dengan Andrea Dovizioso di posisi terdepan.
Dengan potensi seperti, Rins punya kans untuk juara atau setidaknya podium di MotoGP Argentina nanti. Musim lalu, dia juga meraih podium tiga di sirkuit ini.
Advertisement
2. Marc Marquez
Siapa yang meragukan kemampuan Marquez? Kehandalannya dalam menyalip semua lawan di lintasan ditunjang dengan apiknya performa motor Honda RC213V membuat dia selalu ditakuti setiap lawan.
Marquez pun diyakini bakal diliputi rasa penasaran di sirkuit ini. Maklum tahun lalu, dia terjatuh di sirkuit ini tapi bisa melanjutkan lomba. Dia harus puas finis di posisi ke-18.
Marquez juga bakal penasaran karena terakhir menang di MotoGP Argentina pada 2016 lalu. Kalau ingin menjaga ritme juara, maka dia harus mampu menaklukkan sirkuit Rio Honda yang tidak bersahabat dengan Ducati.
Ini momen bagus bagi Marquez untuk menyalip Andrea Dovizioso di sirkuit ini.
1. Maverick Vinales
Kalau masalah yang dihadapi Monster Energy Yamaha bisa terpecahkan dalam 19 hari, maka Maverick Vinales punya potensi kuat untuk jadi juara di Rio Hondo. Musim lalu, dia hanya finis di posisi kelima.
Namun Vinales pernah menang di sirkuit ini pada 2017 lalu. Yamaha harus secepatnya memecahkan masalah aus di ban depan motor. Seperti yang dikeluhkan Rossi, Yamaha hanya bagus saat mengejar flying lap atau waktu lap.
Artinya, Yamaha punya kecepatan untuk mengejar waktu lap. Namun akselerasi motor bakal kendor saat lomba yang membutuhkan konsistensi balapan maupun ban motor yang tak boleh kehilangan grip.
Â
Â
Advertisement