Liputan6.com, Manchester - Nemanja Matic menuntut Manchester United (MU) bangkit dari dua kekalahan beruntun. Ini merupakan hal pertama yang dialami MU sejak dinakhodai Ole Gunnar Solskjaer.
Setan Merah, sebutan MU, kalah 0-2 dari Arsenal di Emirates Stadium, 10 Maret lalu. Kekalahan tersebut membuat MU terlempar dari posisi empat besar.
Advertisement
Baca Juga
Seminggu kemudian, Setan Merah kembali menelan pil pahit. Mereka kalah 1-2 dari Wolverhampton yang membuat MU tersingkir dari Piala FA.
"Kami tidak bisa membiarkan situasinya terus seperti ini. Kami akan menganalisa semuanya karena masih kami masih memiliki beberapa pertandingan yang harus dimainkan. Kami memiliki delapan pertandingan di Liga Inggris dan ini adalah kesempatan terakhir kami. Kami harus berjuang untuk posisi empat besar," kata Matic, seperti dikutip dari situs resmi klub.
Namun, Matic juga mengingatkan rekan setimnya, perjuangan MU menembus empat besar Liga Inggris sangat sulit. Mereka harus bersaing dengan tiga tim London, Chelsea, Arsenal, dan Tottenham Hotspur.
Selain itu, Matic juga meminta Setan Merah tak melupakan laga berat melawan Barcelona di perempat final Liga Champions.
"Kami juga masih bermain di Liga Champions. Kami akan melihat apa yang bisa dapat kami lakukan untuk menghadapi tim besar seperti Barcelona, dan berapa banyak kualitas yang kami miliki untuk mendapatkan hasil maksimal. Chelsea, Arsenal, dan Tottenham, mereka juga pasti akan memberikan yang terbaik untuk berada di posisi empat besar. Semua orang pasti tahu itu," ucap gelandang MU asal Serbia itu.
Â
Yakin Bangkit
Meski menelan dua kekalahan beruntun, Matic yakin MU bakal bangkit. Mantan gelandang Chelsea itu optimistis Solskjaer bisa memperbaiki kerapuhan pemain Setan Merah yang terpuruk dalam dua laga terakhir.
"Saya yakin dia (Solskjaer) akan mengubah situasi ini dan kami akan melakukan yang lebih baik dari sebelumnya. Setelah jeda internasional, kami akan melihat peluang itu."
"Pertandingan pertama akan diberlangsungkan saat kami kembali setelah jeda internasional. Pasti akan selalu sulit, terutama untuk tim yang memiliki begitu banyak pemain di tim nasional," ujar Matic.
Advertisement