Liputan6.com, Jakarta - Raheem Sterling tampil luar biasa saat timnas Inggris hancurkan Republik Ceko di Kualifikasi Piala Eropa 2020. Bintang Manchester City itu mencetak hattrick.
Raheem Sterling tampil sangat impresif dengan mencetak tiga gol pada menit 24, 62, dan 68. Ia membantu Inggris meraih kemenangan 5-0 atas Rep Ceko di Wembley, Sabtu (23/3/2019) dini hari WIB.
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, aksi Raheem Sterling juga membuahkan penalti untuk Inggris yang dieksekusi dengan baik oleh Harry Kane. Satu gol Inggris lainnya terjadi berkat bunuh diri Tomas Kalas.
Kemenangan ini membuat Timnas Inggris mengoleksi tiga poin di Grup A Kualifikasi Piala Eropa 2020. Ini merupakan modal yang bagus bagi The Three Lions sebelum menghadapi Montenegro pada Selasa (26/3/2019).
Sterling Senang
Sterling pun menjadi pemain Inggris pertama yang mencetak hat-trick di Wembley sejak Jermain Defoe pada September 2010. Ia tentu saja merasa sangat senang bisa menunjukkan penampilan yang bagus bersama Inggris.
"Saya berkata kepada diri saya agar bisa mereplikasi performa klub saya di pertandingan ini. Saya memiliki kepercayaan diri penuh pada diri saya sendiri. Saya terus bekerja dan terus positif," kata Sterling kepada Sky Sports.
"Saya tahu saatnya akan tiba, dan saya tahu saya hanya perlu meneruskannya. Saya hanya senang bahwa saya bisa lebih percaya diri dengan baju itu, mengenakan baju itu dengan bangga dan tanpa rasa takut. Hat-trick adalah bonus untuk saya."
Advertisement
Dedikasikan Golnya
Sterling mempersembahkan hattrick-nya untuk seorang pendukung Crystal Palace bernama Damary Dawkins. Damary adalah bocah berusia 13 tahun yang menderita leukimia limfoblastik dan sudah berjuang melawan penyakitnya selama empat tahun.
Damary sempat melakukan transplantasi sel pada Desember 2018, tepat sehari sebelum Natal. Namun, penyakitnya kambuh dan ia harus berpulang pada Minggu (17/3/19) lalu.
Saat mencetak gol keduanya, Sterling melakukan selebrasi unik. Dia menunjukkan foto Damary di kaus dalamnya.
"Damary adalah seorang anak yang berusaha saya bantu dan kami sebelumnya yakin sudah menemukan pendonor yang cocok,” ujar Sterling.
"Sedihnya, ternyata transplantasi itu tidak cocok dan dia meninggal dunia. Jadi, saya merasa perlu untuk melakukan sesuatu kepada keluarganya. Sesuatu yang bisa membuat mereka tersenyum," imbuhnya.
Sumber:Bola.net