Sukses

Morbidelli Ungkap 3 Masalah Yamaha di MotoGP 2019

Mordibelli merasakan masalah yang sama dengan pembalap pabrikan Yamaha di MotoGP 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Pebalap Petronas Yamaha SRT, Franco Morbidelli membenarkan tim garpu tala sedang mengalami masalah di MotoGP. ada tiga maalah yang dihadapi Yamaha dengan YZR-M1 nya yaitu akselerasi, traksi dan top speed.

Karena itu, dia merasa senasib dengan duet Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi dan Maverick Vinales.

Rider Italia berdarah Brasil ini start dari posisi 8 dalam MotoGP Qatar, namun sempat melorot ke posisi 15 pada lap pertama. Meski begitu, ia mampu naik ke posisi 9 dalam empat lap, sebelum terpaksa melancarkan strategi bertahan akibat ban belakang lunaknya aus lebih cepat. Morbidelli pun harus puas finis di posisi 11.

Uniknya, meski disulitkan degradasi ban, Morbidelli masih sempat melakukan perbandingan antara M1 dan Honda RC213V pada MotoGP Qatar lalu.

"Saya menghabiskan banyak waktu dengan para rider Yamaha, tapi juga dapat kesempatan melihat beberapa Honda. Pada dasarnya kami masih kesulitan di area akselerasi dan traksi, begitu juga top speed. Area-area itulah di mana kami sangat tertinggal dibanding mereka," ujarnya.

 

 

2 dari 3 halaman

Tetap Cepat Pakai Ban Lunak

Dalam balapan ini, Rossi berhasil menjadi pebalap Yamaha terbaik dengan finis di posisi 5 usai start dari posisi 14. Sementara itu, Vinales hanya mampu finis di posisi 7, sementara tandem Morbidelli, Fabio Quartararo finis di posisi 16 usai mesinnya mati sesaat sebelum start.

Ketika Rossi dan Vinales memakai ban belakang medium, duet SRT justru memakai ban belakang lunak.

"Saya merasa sangat kuat pada awal balapan dan mencoba menghemat ban, saya tak ngotot. Saya rasa semua rider juga tak terlalu ngotot pada awal balapan, tapi saya bisa memperbaiki posisi dengan cepat, dan saat mereka mulai ngotot, mereka mencatat 1 menit 55 detik yang rendah, sementara saya mencatat 1 menit 55 detik rerata dengan mudah. Jadi saya senang soal ini," ungkap Morbidelli.

3 dari 3 halaman

Fokus Tatap Argentina

Juara dunia Moto2 2017 ini pun menolak memandang hasil MotoGP Qatar sebagai hasil negatif, namun memilih untuk menjadikannya sebagai pelajaran untuk menghadapi balapan di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina pada 29-31 Maret mendatang. Ia pun berharap tak lagi melakukan blunder dalam pemilihan ban.

"Saya senang bisa nyaman di atas motor. Kami hanya tak mengendalikan ban dengan baik. Saya harus melamban dan tampil dengan strategi bertahan demi membawa motor saya ke garis finis," ujarnya.

"Sungguh disayangkan, karena sejatinya saya cepat dengan ban medium. Tapi saya putuskan pakai ban lunak karena saya lebih cepat, namun ternyata tak terbayar. Kami akan pergi ke Argentina dan melihat level performa kami di sana," pungkasnya.

Sumber:Bola.net

Video Terkini