Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi tak kecewa dengan kegagalan Timnas Indonesia U-23 di Kualifikasi Piala AFC U-23 2020. Garuda Muda dipastikan tersingkir usai menelan kekalahan 0-4 dari Thailand dan 0-1 dari Vietnam
Padahal pada Februari lalu, Timnas Indonesia U-23 yang masih menyandang nama U-22 berhasil meraih gelar juara Piala AFF U-22 2019 setelah mengandaskan Thailand 2-1 di partai final. Sebulan kemudian, permainan Garuda Muda justru kontradiktif dan tidak berdaya mengulangi pencapaian manis tersebut.
Baca Juga
Erick Thohir Beruntung Pemain Diaspora Yakin pada Proyek untuk Lolos ke Piala Dunia dan Olimpiade
3 Calon Pelatih Asal Belanda yang Bisa Gantikan Pep Guardiola di Manchester City, Siapa Saja Mereka?
Wawancara Reuters kepada Erick Thohir: Timnas Indonesia perlu berada di 9 besar Asia untuk Lolos ke Piala Dunia 2026
"Menang kalah itu hal biasa. Sekarang yang perlu dibangun adalah budaya sportif. Sportif dalam artian tidak ada satu pun atlet yang ingin kalah bertanding," ujar Imam di Gedung Kriya Bhakti Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Selasa (26/3/2019).
Advertisement
"Mereka sudah berjuang. Mereka sudah mengorbankan semuanya. Sekarang saatnya kita menyambut mereka. Jangan hanya ketika menang kita elu-elukan. Tapi ketika belum berhasil sebenarnya kita harus memberikan energi baru bagi mereka agar lebih semangat lagi menghadapi pertandingan berikutnya," kata Imam.
Imam mengatakan ketika menelan hasil negatif Timnas Indonesia U-23 tetap membutuhkan dukungan dari masyarakat. Menurutnya, tak perlu menyesali kegagalan Garuda Muda di Kualifikasi Piala AFC U-23.
Terus Dukung
Menteri asal Bangkalan, Madura itu menyadari setiap elemen Timnas Indonesia U-23 juga tidak ingin mendulang hasil negatif. Dia berharap dukungan kepada armada Indra Sjafri terus mengalir.
"Nah, semua atlet pasti berpikiran begitu. Mereka tidak ingin kalah. Ingin menang terus. Tapi ya sekarang faktanya mereka belum berhasil ayo kita dukung lagi," tutur Imam.
Advertisement