Liputan6.com, Manchester - Mantan manajer Manchester United (MU) Louis van Gaal blak-blakan soal kariernya pada tahun 2014. Usai Piala Dunia di Brasil, dia mengaku mengambil keputusan yang salah dengan menerima tawaran dari Setan Merah, julukan MU.
Pada 2014, Van Gaal telah memutuskan untuk mengakhiri kariernya bersama Timnas Belanda. Semua klub besar Eropa sangat tertarik menggunakan jasanya sebagai pelatih.
Advertisement
Baca Juga
Sebelum Piala Dunia 2014, Van Gaal sudah melakukan diskusi dengan salah satu klub Inggris, Tottenham Hotspur. Negosiasi itu berlangsung pada Maret di Paris, Prancis.
Van Gaal belum memberikan jawaban karena tahu klub Inggris lainnya, MU juga menunjukkan minat. Pada akhirnya pelatih asal Belanda itu memutuskan melatih MU yang telah memecat David Moyes.
Ditolak Van Gaal, Tottenham Hotspur pun menunjuk Mauricio Pochettino sebagai manajer untuk menggantikan Andre Villas-Boas.
"Tottenham merupakan pilihan yang lebih baik ketimbang tim lama saya, MU. Apakah saya salah memilih? Mungkin saja," kata pria berusia 67 tahun itu, dikutip dari BBC.
"Namun, saya memilih MU karena mengikuti kata hati. Saya selalu bekerja di tim nomor satu, mulai di Belanda, Jerman, Spanyol, dan saya ingin melakukannya juga di Inggris," ujar Van Gaal menegaskan.
Digantung Media
Namun pilihannya melatih MU itu berbuah petaka. Selama 692 hari menakhodai Setan Merah, Van Gaal merasa seperti kariernya digantung oleh media Inggris.
"Selama enam bulan terakhir (di MU), media seperti menyediakan tali di leher saya," ucap mantan pelatih Barcelona itu.
Puncaknya, Van Gaal dipecat oleh petinggi klub, Ed Woodward usai membawa Setan Merah memenangkan Piala FA musim 2015/16. Hingga saat ini, Van Gaal masih sakit hati dengan ucapan Woodward.
"Saya berbicara dengan Woodward sehari setelah final Piala FA. Dia mengatakan, waktu saya sudah tidak lama dan Jose Mourinho akan berada di posisi saya dalam tiga, empat, atau lima tahun. Dia menyewa pesawat pribadi untuk memulangkan saya ke Portugal," katanya.
Â
Advertisement