Sukses

Kedepankan Nilai Asia, Kunci Sukses ONE Championship

Sejak diperkenalkan pada tahun 2011, ONE Championship terus berkembang begitu pesat.

Liputan6.com, Tokyo - Ketika pertama kali diperkenalkan di Singapura, pada 2011, tak banyak orang menduga ONE Championship bakal mendulang sukses. Namun, mereka ternyata salah.

Terbukti, organisasi bela diri dengan tagline "Home of Martial Arts" ini berkembang sangat pesat. Saat ini, saja siaran bela diri tarung bebas yang menggabungkan Muay Thai, Kickboxing, Karate, Kung Fu, Mixed Martial Arts, Silat, Sanda, Lethwei, Tae Kwon Do, Submission Grappling, dan lainnya ini telah ditayangkan di 136 negara.

Tidak heran, Nielsen mencatat terus terjadi kenaikan yang signifikan dari jumlah pemirsa ONE Championship. Dari "hanya" di bawah 1 juta per event pada 2015, menjadi 18 juta pada 2018!

Kini, ONE Champinship bahkan siap melebarkan sayap mereka ke Jepang, salah satu tanah kelahiran olah raga MMA. Minggu (31/3) akan digelar ONE: A New Era, yang menampilkan empat juara dunia sekaligus.

"Orang mungkin menyebut saya gila. Tapi, saya percaya di masa depan ONE Championship akan menjadi organisasi/perusahaan bernilai 100 miliar dolar, lebih besar dari NFL (American Football)," ujar Chatri Sityodtong, CEO ONE Championship.

Sityodtong tentu bukan asal bicara. NFL, yang disebutnya sebagai “single-sport sport” hanya berlaku di satu negara, Amerika Serikat, dengan populasi hanya beberapa ratus juta.Sementara pasar ONE Championship adalah Asia, yang memiliki populasi mencapai 4,4 miliar penduduk.

 

2 dari 3 halaman

Nilai Asia

Kunci untuk memenangkan hati para pencinta mixed martial artis (MMA) di Asia pun sudah dipegang ONE Championship. Sejak awal, mereka selalu mengedepankan nilai-nilai Asia sesuai kultur masyarakatnya.

Sityodtong selalu menyebut nilai-nilai integritas, kemanusiaan, kebanggan, kehormatan, keberanian, serta disipilin yang tinggi sebagai pondasi MMA ala ONE Championship. Dengan begitu, masyarakat Asia pun merasa memiliki kedekatan.

"Di Barat, MMA mungkin sangat lekat dengan darah, adu keberanian, sensasi, dan merendahkan lawan. Di Asia, kami benar-benar berbeda," Sityodtong menjelaskan.

Maka itu, kata Sityodtong, masyarakat Asia jadi terus tertarik dan berpartisipasi dalam ONE Championship. "Para orang tua mendaftarkan anak-anak mereka untuk berlatih bela diri. Sebab, mereka ingin sang anak memiliki nilai-nilai luhur ini," ujar Sityodtong lagi. Angkat Potensi Manusia

3 dari 3 halaman

Rambah Jepang

Sityodtong berharap dengan suksesnya ONE Championship merambah Jepang akan semakin membuat ajang ini semakin mendarah daging di Asia. Sebab, Jepang adalah salah satu negeri yang paling banyak melahirkan jenis-jenis martial arts yang khas.

Sebut saja, Pancrase, Shooto, ataupun Dream and Pride. Jepang juga merupakan tanah kelahiran olahraga bela diri mainstream seperti Aikido, Kendo, Judo, serta Karate.

"Pelajaran dari martial arts, apa yang ada di martial arts sangat berharga, dan saya percaya itu bisa menjadi media untuk mengangkat potensi manusia," Sityodtong menjelaskan.

Dia menambahkan, "DNA dari ONE Championsip adalah martial arts, dan rumah dari martial arts ada di Asia dengan nilai-nilainya yang dijalankan oleh para atlet martial arts."