Sukses

PSSI Akui Kesulitan Finansial Kirim Timnas Indonesia Putri U-15 ke Piala AFF

Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria sempat ralat pernyataan soal kekurangan dana.

Jakarta PSSI batal kirim Timnas Indonesia U-15 Putri kePiala AFF Putri U-15 2019. Situs AFF menulis, penyebabnya adalah induk sepak bola Indonesia itu kekurangan uang.

AFF membuat artikel tersebut pada Kamis (4/4/2019) malam WIB yang berisikan bahwa Timnas Indonesia Putri U-15 mundur dari Piala AFF Putri U-15 dikarenakan PSSI kesulitan dana. Keesokan harinya, konten tersebut direvisi.

Alinea yang menyebutkan kondisi finansial PSSI yang tidak mendukung sehingga Timnas Indonesia Putri U-15 gagal berangkat ke turnamen yang akan digelar di Thailand tersebut, kemudian dihapus. PSSI lewat Sekretaris Jenderal (Sekjen), Ratu Tisha, membantah asumsi tersebut lantaran pihaknya memprioritaskan penyelenggaraan Liga 1 Putri 2019.

Alih-alih membenarkan klaim Ratu Tisha, Gusti Randa selaku anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI malah berseberangan pendapat dan tidak menepis dugaan tersebut.

"Timnas Indonesia Putri U-15 kami memang punya kendala yang akhirnya tidak bisa berpartisipasi. Tidak bisa berangkat karena memang kami ada kegiatan lain. Jadi mohon maaf sekali. Mungkin Piala AFF Putri U-15 tahun depan baru akan kami berangkatkan," ujar Gusti Randa.

"Penyebabnya karena kami kekurangan dana. Itu saja. PSSI memang punya uang. Tapi kan program-program tidak bisa mendadak. Turnamen ini dadakan. Artinya kami lebih mempersiapkan Timnas Indonesia Putri ke Olimliade 2020. Itu yang menjadi momentum kami."

Perkara budget, butuh dana yang besar untuk mengirimkan Timnas Indonesia Putri U-15. Maka dari itu, PSSI mengambil jalan lain. Caranya dengan meminimalisir pengeluaran dengan menarik diri dari turnamen tersebut.

"Bisa dibayangkan saja kalau satu orang tim itu dengan ofisial berangkat bisa 25 orang. Lalu ongkos pesawat kami tahu memang mahal. Ya untuk keberangkatan itu ratusan juta. Belum lagi pengeluaran di sana. Jadi memang PSSI punya program prioritas sehingga menyebabkan keterbatasan," kata Gusti Randa.