Sukses

Trofi Piala Presiden 2019 Penuh Filosofi dan Nilai Futuristik

Salah satu bagian penting dari trofi Piala Presiden 2019 adalah bunga mandalika.

Liputan6.com, Jakarta - Siapa yang akan menjadi kampiun Piala Presiden 2019 yang disiarkan langsung Indosiar akan diketahui pekan ini. Arema FC bakal menjamu Persebaya Surabaya pada laga final kedua di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jumat (12/4/2019).

Sebelumnya pada final pertama Piala Presiden 2019 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Selasa (9/4/2019) lalu, Persebaya ditahan imbang Arema. Laga yang berlangsung ketat itu berkesudahan 2-2.

Siapa yang nanti tampil sebagai juara dipastikan bakal menerima trofi Piala Presiden 2019 yang baru diperbaharui bentuknya. Surya Aditya, seninam yang dipercaya untuk memperbaharui trofi Piala Presiden, mengatakan bahwa konsep dalam pembaruan tidak melenceng jauh dari konsep lama.

Hanya ada beberapa tambahan ornamen agar bentuk trofi lebih indah. Surya tidak mengubah bentuk dasar trofi Piala Presiden karya seniman Bali, Ida Bagus Ketut Lasem.

"Dari pihak PSSI minta kita untuk memberi sentuhan perak supaya piala itu punya nilai prestise dan futuristik," papar Surya seperti dikutip dari laman resmi PSSI.

 

2 dari 3 halaman

Sentuhan Baru

Sentuhan baru tersebut nampak pada ornamen perak dan batu-batuan khusus yang ditambahkan di beberapa bagian dari trofi. Batu yang dipilih pun bukan asal batu. Tapi, batu yang punya nilai-nilai keindahan dan filosofis.

"Kita beri susunan perak dan batu-batu nusantara di bagian bawah. Batunya kami ambil khusus dari beberapa daerah di nusantara. Kami ingin piala ini tidak kehilangan nilai tradasional tapi juga ada sentuhan modern," kata Surya.

 

3 dari 3 halaman

Bunga Mandalika

Surya menambahkan, salah satu bagian penting dari trofi yang akan diperebutkan Arema FC dan Persebaya Surabaya adalah motif bunga mandalika. Bunga ini merupakan representasi dari semboyan Bhineka Tunggal Ika, yang berarti berbeda-beda tapi tetap satu jua.

"Ukiran ornamen bungan mandalika, itu adalah bungan khas nusantara yang juga merepresantikan 'bhineka tunggal ika'. Visual bunga itu kelopaknya kan berpisah-pisah tapi menyatu di pangkal atas," tutupnya.