Sukses

Maruarar: Jokowi Sampaikan Salam Hormat untuk Seluruh Elemen Piala Presiden 2019

Presiden Joko Widodo batal hadir dalam penutupan Piala Presiden 2019 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang (12/4/2019).

Malang- Ketua Steering Committee (SC) Piala Presiden 2019, Maruarar Sirait menyampaikan pesan Presiden Jokowi kepada seluruh elemen yang sudah sukseskan event pramusim ini. Dia menyampaikan salam hormat dari Presiden Joko Widodo kepada seluruh elemen yang telah berpartisipasi dalam turnamen pramusim ini sesaat setelah Arema keluar sebagai kampiun di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jumat malam (12/4/2019).

"Pak Presiden mengirimkan salam hormat kepada semuanya, kepada PSSI, klub, dan suporter. Beliau titip salam dan sangat mengapresiasi turnamen ini," ujar Maruarar di Stadion Kanjuruhan.

Maruarar mengungkapkan, Organizing Committe (OC) Piala Presiden 2019 mengalami keuntungan berkat pendapatan dari sponsor yang jumlahnya puluhan miliar. Satu di antara sponsor dengan nominal terbesar adalah Elang Mahkota Grup (Emtek), sebesar Rp40 miliar.

"Kemudian juga sponsor memang luar biasa. Sampai hari ini kalau tidak salah totalnya Rp46 miliar yang kami dapatkan. Sejumlah Rp40 miiar dari Emtek kemudian dari sponsor sisanya Rp6 miliar. Jadi, saya pikir sudah bagus sekali. Sampai terakhir saja ada masih ada sponsor masuk. Saya pikir itu suatu langkah yang luar biasa," ungkapnya.

"Dari OC sudah untung. Sudah pasti untung dan kami pasti melakukan hal-hal yang baik," kata Maruarar.

 

2 dari 2 halaman

Terus Monitor

Presiden Jokowi lewat Maruarar berharap hajatan Piala Presiden ini dapat menjadi titik balik kebangkitan sepak bola Indonesia. Mengingat, turnamen ini digelar secara transparan dengan kontribusi kepada peserta yang tepat waktu.

"Saya sangat terharu. Empat kali kami mengelola Piala Presiden. Saya sudah melaporkan kepada Presiden dan Presiden juga sangat me-monitoring perkembangan ini, bahwa memang ini waktunya sepak bola Indonesia bangkit," imbuh Maruarar.

"Dengan transparansi, seperti diketahui selama ini kami meminta PricewaterhouseCoopers (PwC) untuk mengaudit. Khusus untuk tahun ini kami minta untuk mengaudit bukan setelah selesai turnamen, sepanjang turnamen diaudit. Jadi, sebelum selesai pun sudah diaudit."

"Jadi dukungannya luar biasa. Suporternya juga saya pikir setelah makin tahu kalau mau menang itu bukan menyogok wasit, bukan berkelahi, tapi memilih pemain yang bagus, pelatih yang bagus, dan latihan yang bagus," ucapnya.