Sukses

Kalah, Juventus dan Real Madrid Disebut Ciut Lawan Ajax

Juventus dan Real Madrid bertekuk lutut lawan Ajax Amsterdam.

Liputan6.com, Jakarta Ajax Amsterdam kini menjadi kuda hitam yang sangat diperhitungkan di Liga Champions usai kalahkan Real Madrid dan Juventus. Ajax tembus semifinal usai menang agregat 3-2 atas Juventus.

Sebelumnya, di babak 16 besar, Ajax sudah mengulingkan Real Madrid dengan tragis. Ajax lolos ke perempat final kala itu dengan mengalahkan Madrid dengan agregat 5-3. 

Mampu mengalahkan Juventus dan Real Madrid membuat pelatih Ajax, Erik ten Hag, bisa sesumbar. Bahkan ia menyebut nyali dua tim yang pernah bertemu di final Liga Champions tersebut ciut saat berhadapan dengan pemain asuhannya.

Baru-baru ini, Ajax berhasil mengunci satu tempat di babak semifinal Liga Champions. Pencapaian itu diraih setelah mengalahkan Juventus dengan skor tipis 2-1 pada leg kedua perempat final yang digelar di Allianz Stadium, Turin.

Kemenangan itu jelas melengkapi perjalanan apik Ajax di musim ini. Sebab tak hanya Juventus, mereka pun juga sukses menyingkirkan Real Madrid di 16 besar lalu juga merepotkan klub raksasa Jerman, Bayern Munchen, pada fase grup.

 

 

2 dari 3 halaman

Juventus dan Madrid Ketakutan

Erik ten Hag pun tak bisa menahan perasaan gembiranya setelah berhasil membawa Ajax ke semifinal. Dengan sesumbar, ia menyebut Juventus dan Real Madrid ketakutan saat menghadapi Frenkie De Jong dkk.

"Kami lagi-lagi menyingkirkan salah satu unggulan di Liga Champions. Dengan filosofi kami, kami bisa melebihi batasan kami dan telah melakukannya lagi. Anda bisa lihat Juve sedikit ketakutan pada kami, juga Real Madrid," tutur ten Hag dikutip dari Goal.

"Sangat sulit untuk menghadapi gaya bermain kami, sebab kami punya banyak pemain yang sangat bertalenta secara teknik. Bahkan di pertahanan, hanya kami yang paham cara memainkan permainan operan yang bervariasi," lanjutnya.

3 dari 3 halaman

Kiat Jitu Ajax

Ten Hag lalu membocorkan strategi yang ia gunakan saat bertemu dengan Juventus. Saat jeda, di mana skor masih imbang 1-1, ia meminta para pemainnya untuk membatasi ruang gerak salah satu gelandang Bianconeri, Emre Can.

"Kami bermain baik di leg pertama, jadi kami punya keyakinan serta kesabaran yang dibutuhkan untuk melepaskan diri dari tekanan Juventus pada babak pertama," tambahnya.

"Saat jeda, kami berbicara soal memberikan tekanan kepada Emre Can, di mana para penyerang sayap harus lebih maju ke depan, serta membuat Lasse Schone dan Frenkie De Jong bermain lebih dekat," sambungnya.

"Ruang terbuka dan kami bisa menyerang. Juventus harus bertahan pada saat itu, tapi kami unggul 2-1 dan punya banyak peluang untuk mencetak gol," tandasnya.

Kini, Ajax tinggal menanti siapa yang akan menjadi lawannya di babak semifinal nanti. Musuh berikutnya bisa diketahui setelah leg kedua antara dua klub Inggris, Manchester City dan Tottenham, digelar pada Kamis (18/4) dini hari.

Sumber: Bola.net