Sukses

Siapa Mau Lolos ke Liga Champions?

Kuartet tim Liga Inggris bersaing mengincar dua tempat tersisa menuju Liga Champions musim depan. Namun mereka tidak menunjukkan inisiatif untuk merebutnya.

Liputan6.com, Jakarta - Para pemburu harta dari Liga Inggris gagal menunjukkan inisiatif pada persaingan menuju Liga Champions musim depan. Kuartet tim yang memburu dua tempat tersisa tidak mampu memanfaatkan terpelesetnya rival.

Jika Liverpool dan Manchester City begitu dominan pada Liga Inggris 2018/2019, empat tim di bawah mereka justru memperlihatkan inkonsistensi luar biasa. Teranyar Chelsea yang melempem. The Blues ditahan Burnley 2-2 di Stamford Bridge, Selasa (23/4/2019) dini hari WIB.

Tambahan satu angka dari pertandingan ini memang mengangkat mereka ke posisi empat klasemen sementara atau merebut tiket terakhir Liga Champions. Eden Hazard dan kawan-kawan memiliki 67 angka dari 35 pertandingan.

Masalahnya, Chelsea bermain sekali lebih banyak ketimbang pesaing. Klub London Barat itu bisa disalip Arsenal (64 poin) yang menghadapi Wolverhampton Wanderers di Molineux, Kamis (25/4/2019) dini hari WIB. Manchester United (64 poin) juga bisa menyamai perolehan Chelsea jika sukses menaklukkan Manchester City pada waktu bersamaan.

Di sisi lain, Chelsea gagal menyalip peringkat tiga Tottenham Hotspur (67 poin) yang memiliki produktivitas gol lebih baik. Spurs bisa meninggalkan The Blues dengan membungkam Brighton & Hove Albion, Rabu (24/4/2019) dini hari WIB.

Chelsea patut menyesali kegagalan ini. Pasalnya, para pesaing pada perburuan tempat Liga Champions menderita hasil lebih buruk akhir pekan lalu. Tottenham dikalahkan Manchester City 0-1, Sabtu (20/4/2019). Sedangkan Arsenal dihajar Crystal Palace 2-3 dan Manchester United dipermalukan Everton 0-4 sehari kemudian.

"Sulit bertemu lawan yang punya dua kesempatan dan memaksimalkan seluruhnya menjadi gol. Terlebih mereka tidak mau bermain dan terlalu banyak membuang waktu," keluh bek Chelsea, David Luiz, dilansir Guardian.

2 dari 4 halaman

Tantangan Trio London

Kuartet tersebut tidak bisa meratap lama-lama. Mereka harus fokus menatap masa depan, menunaikan tugas, dan berharap rival terpeleset.

Tottenam di atas kertas memiliki rintangan termudah. Setelah Brighton, mereka menghadapi West Ham United (kandang), Bournemouth (tandang), dan Everton (kandang)

Namun, pasukan Mauricio Pochettino tetap harus waspada. Brighton tidak boleh diremehkan karena berjuang menghindari degradasi. Duel semifinal Liga Champions versus Ajax Amsterdam juga berpotensi mengganggu konsentrasi Hugo Lloris dan kawan-kawan.

Seperti Spurs, Chelsea dan Arsenal juga mesti memikirkan Liga Europa. Mereka bahkan bisa menggunakan ajang ini sebagai jalur alternatif untuk tampil di Liga Champions 2019/2020. Berlaku sejak 2014/2015, UEFA menetapkan pemenang Liga Europa lolos ke kompetisi utama antarklub Eropa berikutnya demi mengangkat prestise kompetisi.

Meski begitu, kedua klub ini tentu tidak mau ambil risiko. Pasalnya, mereka perlu menyisihkan rival masing-masing menuju trofi. Chelsea ditantang Eintracht Frankfurt (Jerman) dengan Arsenal meladeni Valencia (Spanyol). Kalaupun sukses, dua klub London tersebut harus saling menyisihkan demi mengangkat gelar.

Untuk itu, Chelsea dan Arsenal harus mengantisipasi dan sebisa mungkin masuk empat besar Liga Inggris. The Blues bakal terlibat duel besar versus Manchester United (tandang) akhir pekan nanti, diikuti laga melawan Watford (kandang) dan Leicester City (tandang). Sementara Arsenal bertemu Leicester City (tandang), Brighton (kandang), dan Burnley (kandang) usai bersua Wolverhampton.

3 dari 4 halaman

Nasib Manchester United

Tinggal menyisakan Manchester United. Mereka sebenarnya patut dipuji karena mampu kembali terlibat persaingan tiket Liga Champions. Pasalnya, The Red Devils tertinggal 11 poin dari penghuni posisi empat ketika Ole Gunnar Solskjaer menggantikan Jose Mourinho. Perlahan mereka memangkas defisit tersebut menjadi seperti sekarang.

Sayang, juara Inggris 20 kali ini gagal mempertahankan performa. Mereka tumbang enam kali dari delapan pertandingan terakhir di seluruh kompetisi dan dalam kondisi mental terpuruk. Sedangkan kemenangan yang dipetik atas Watford dan West Ham United diraih secara kurang meyakinkan.

Kini nasib Manchester United ditentukan hasil dua laga berat melawan Manchester City dan Chelsea. Setelah itu, mereka semestinya bisa memetik poin sempurna karena menghadapi Huddersfield Town (tandang) dan Cardiff City (kandang).

"Kami akan sangat kecewa jika kami gagal finis di empat besar. Liga Champions merupakan turnamen utama. Di sana kami bisa menguji diri melawan tim-tim terbaik," tegas gelandang Manchester United, Paul Pogba.

4 dari 4 halaman

Hadiah Liga Champions

Liga Champions menjanjikan hadiah minimal 30 juta euro (sekitar Rp 475 miliar) hanya dengan berpartisipasi hingga fase grup. Jumlah itu bisa meningkat tiga kali lipat jika merebut gelar.

Tidak heran jika klub menganggap tiket Liga Champions sebagai capaian besar, sama seperti menjadi juara. Terlebih bagi klub Liga Inggris yang memiliki persaingan ketat.