Sukses

Rossi Punya Karier Panjang di MotoGP karena Jarang Cedera

Rossi sudah memasuki musim ke-23 di MotoGP pada usia 40 tahun. Dia masih mengejar gelar ke-10 di kejuaraan dunia balap motor bersama Monster Energy Yamaha.

Liputan6.com, Jerez- Eks juara dunia GP500 atau kini MotoGP, Kenny Roberts Sr memberikan analisis soal karier panjang yang dijalani Valentino Rossi. Dia mengaku kagum dengan Rossi meski belum juga juara lagi sejak 10 tahun lagi.

Kepada Crash.net, Roberts mengaku tak habis pikir Rossi masih mampu mendapat motivasi tinggi meski sudah mencapai usia 40 tahun.

Usai hengkang dari Ducati dan kembali ke Yamaha pada 2013, Rossi konsisten menjadi kandidat juara MotoGP dan masih aktif dalam perebutan podium dan kemenangan. Ia bahkan disebut sebagai "Peter Pan" karena mampu menyesuaikan diri dengan banyak perubahan di MotoGP dan melawan para pembalap muda.

Musim ini, yang sudah berjalan tiga seri, The Doctor mampu tampil kompetitif meski YZR-M1 masih memiliki masalah teknis. Ia bahkan dua kali finis kedua, yakni di MotoGP Argentina dan Austin.

Saat ini ia duduk di peringkat kedua pada klasemen pembalap dengan 51 poin, hanya tertinggal 3 poin dari Andrea Dovizioso. Berbicara kans juara MotoGP seakan bukan hal mustahil bagi Rossi musim ini.

 

 

2 dari 3 halaman

Harusnya Duduk di Kursi Goyang

Roberts, yang merupakan juara dunia GP500 1978-1980, mengaku terkejut Rossi masih mampu tampil garang dalam usia 40 tahun. King Kenny sendiri bahkan pensiun dalam usia 32 tahun pada 1983, usai hanya enam musim berkompetisi di ajang Grand Prix.

"Tentu saja saya kaget! Seharusnya dia duduk di kursi goyang! Saya selalu berpikir ingin pensiun, duduk di kursi goyang, dan merokok. Tapi saat saya pensiun, saya meletakkan rokok di mulut saya dan menggerutu, 'Ya Tuhan, ini mengerikan!'" ujar pria asal Amerika Serikat ini.

3 dari 3 halaman

Beruntung Jarang Cedera

Roberts juga menyatakan Rossi sangat diuntungkan kondisi fisik yang sangat bugar, hingga punya karier panjang. Sejak debutnya di GP125 pada 1996 lalu, Rossi diketahui hanya dua kali mengalami cedera parah, yakni cedera patah tulang fibula dan tibia kaki kanan usai kecelakaan di Mugello pada 2010 dan kecelakaan enduro pada 2017.

"Satu hal soal panjangnya karier Vale adalah, ia sangat jarang cedera. Ini faktor yang sangat penting saat bertambah tua dan mempertahankan 'ritme' yang bisa ia jalani. Datang dari era 2-tak ke era modern motor GP, begitu juga derajat kemiringan yang rider-rider ini lakukan, sungguh menakjubkan melihat Vale masih bisa melakukannya (kompetitif)," kata Roberts.

Sumber: Bola.net