Sukses

Liliyana Natsir Tak Kuasa Menahan Tangis di Acara Peluncuran Bukunya

Buku itu di antaranya membahas perjalanan karier Liliyana Natsir di dunia bulutangkis. Buku lainnya berjudul "Jejak Langkah Owi-Butet" ditulis wartawan senior, Daryadi.

Liputan6.com, Jakarta - Momen mengharukan terjadi saat peluncuran buku Liliyana Natsir di Kudus, Jawa Tengah, Minggu (28/4/2019). Legenda ganda campuran Indonesia ini sempat menyeka air mata di sela-sela acara peluncuran buku di GOR PB Djarum.

Dari empat buku yang diluncurkan, dua buku di antaranya memang membahas perjalanan karier Butet, panggilan akrab Liliyana Natsir, di dunia bulutangkis.

Buku pertama berjudul Butet Legenda Sejati ditulis oleh mantan Menteri Hukum dan HAM, Hamid Awaludin. Sementara, berjudul "Jejak Langkah Owi-Butet" ditulis oleh wartawan senior, Daryadi.

Rasa haru datang ketika Liliyana menginterupsi pembawa acara yang juga mantan pebulutangkis nasional, Yuni Kartika. "Sebelumnya saya ingin menambahkan bahwa kita juga jangan melupakan sejarah bahwa di sini ada jasa senior-senior kita," ujar Liliyana yang duduk di samping Tontowi Ahmad.

Dalam acara ini, memang turut hadir nama-nama senior seperti juara All England tiga kali, Christian Hadinata. Pasangan legendaris, Alan Budi Kusuma dan Susi Susanti juga turut hadir.

Liliyana Natsir pun kemudian menyeka matanya yang berkaca-kaca dengan jaketnya. "Ini sudah dua kali saya melihat Liliyana terharu seperti ini," kata Yuni.

2 dari 2 halaman

Romantisme Bagi Indonesia

Sementara itu, Hamid Awaludin menuturkan, permainan Butet yang mengesankan menjadi alasan dirinya menulis buku ini. Ia juga mengungkapkan, buku ini memuat detail perjalanan karier Liliyana dari kecil hingga menjadi seorang legenda.

"Jejak-jejak remajanya memang mungkin tidak mengandung romantisme elok untuk dirinya. Tetapi ia memberi romantisme heroik bagi bangsanya: Indonesia," ujar Hamid.