Liputan6.com, Amsterdam - Tottenham Hotspur pergi ke Amsterdam untuk leg kedua semifinal Liga Champions dengan harapan membalikkan defisik 0-1 di leg pertama. Laga melawan Ajax Amsterdam dimainkan di Johan Cruijff Arena, Amsterdam, Kamis (9/5/2019) dini hari WIB.
Di babak pertama, Tottenham Hotspur tertekan dengan permainan gemilang Ajax. Wakil Inggris tersebut tertinggal 0-2 lewat gol Matthijs de Ligt dan Hakim Ziyech.
Advertisement
Baca Juga
Dua gol pada babak pertama membuat Spurs tertinggal agregat 0-3 dari De Amsterdammers, julukan Ajax. Situasi ini menggambarkan sepertinya laga sudah selesai.
Tapi, Tottenham belum menyerah. Di babak kedua, Fernando Llorente yang menggantikan Victor Wayana membuat perberdaan besar.
Lucas Moura mencetak gol pertama untuk Tottenham di menit ke-55. Empat menit kemudian, ia mencetak gol keduanya. Moura lalu mencetak gol kemenangan pada masa injury time.
Meski agregat 3-3, Tottenham Hotspur unggul gol tandang. Di final, Dele Alli dan kawan-kawan bakal menghadapi klub Inggris lainnya, Liverpool.
Bagaimana Tottenham Hotspur bisa membalikkan keadaan di babak kedua? Berikut tiga taktik jitu Mauricio Pochettino yang membuat Tottenham memenangkan pertandingan seperti dikutip dari Sportskeeda:
Â
3. Memaksimalkan Peran Eriksen dan Alli
Tottenham Hotspur sulit mengembangkan permainan di babak pertama karena Ajax mampu menguasai lini tengah. Ditambah lagi, peran Dele Alli dan Christian Eriksen sangat minim dalam permainan.
Di babak kedua, Manajer Mauricio Pochettino mengganti gelandang bertahan Victor Wanyama dengan Fernando Llorente, yang berposisi sebagai striker. Selain itu, juru taktik asal Argentina itu juga mendorong Alli lebih bermain ke depan. Sementara itu, Eriksen memainkan peran playmaker yang mendalam.
Perubahan strategi itu berjalan dengan baik. Spurs secara perlahan mulai menguasai lapangan tengah lewat Eriksen. Pemain asal Denmark itu menjadi kreator dalam serangan Spurs.
Sementara itu, Alli menciptakan dua assist yang berujung dua gol Lucas Moura. Taktik Pochettino terbilang sukses, terutama pada babak kedua.
Advertisement
2. Memainkan Llorente di Babak Kedua
Pada babak pertama, Spurs tidak memiliki target man di depan. Karena itu, Spurs tidak bisa melepaskan umpan langsung ke depan.
Namun setelah tertinggal agregat 0-3, Pochettino memutuskan memaikan Fernando Llorente di babak kedua dengan menarik keluar Wanyama.
Masuknya Llorente membuat serangan Spurs lebih berbahaya. Ia kerap memenangkan duel udara dan pemain-pemain seperti Dele Alli, Son Heung-Min, dan Lucas Moura memanfaatkan bola pantulan.
Llorente terlibat dalam hampir setiap gol yang dicetak Spurs dalam laga itu. Ini adalah kali kedua di Liga Champions di mana penyerang asal Spanyol itu diperhitungkan.
Â
1. Memberi Lucas Moura Peran Bebas di Tengah
Spurs merasa sulit melibatkan Son Heung-Min dan Lucas Moura di babak pertama. Namun di babak kedua, begitu Fernando Llorente masuk, Son bergeser ke kiri, sementara Moura memainkan peran bebas di tengah.
Posisi ini benar-benar dimanfaatkan Moura berkat kerja keras dan keuletannya. Gol pertamanya adalah contoh jelas tentang peran bebasnya saat Alli mendapati Moura berlari di tengah. Pemain Brasil itu menyelesaikannya menjadi gol untuk membuat Spurs kembali bermain.
Yang kedua, ia memanfaatkan kemelut di depan mulut gawang setelah upaya Llorente dimentahkan kiper Ajax Andre Onana. Bola yang terlepas kemudian direbut Moura dan melepaskan tendangan kaki kiri untuk mencetak gol kedua.
Gol ketiga Moura mirip dengan yang pertama. Berlari di tengah, Moura menerima sodoran Alli dan menyelesaikannya dengan tendangan mendatar kaki kiri. Ia pun membawa Spurs ke final Liga Champions.
Advertisement