Liputan6.com, Jakarta - Persija Jakarta sangat serius dan berhati-hati menjaga kondisi fisik serta kebugaran para pemainnya selama Ramadan. Tim Macan Kemayoran sadar bahwa salah satu kunci keberhasilan menjalani pertandingan dengan baik adalah fisik yang baik.
Namun lantaran masalah adaptasi, pelatih fisik Persija Sansan Sunsanpur tidak mau langsung membebani Ismed Sofyan dan kolega dengan intensitas latihan tinggi saat latihan perdana awal Ramadan. Latihan digelar di Lapangan PS AU TNI Angkatan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Kamis (9/5/2019).
Advertisement
Baca Juga
"Tentu hal pertama adalah adaptasi anatomi ketika kebiasaan latihan diubah menjadi malam hari. Langkah penting yang harus kita lakukan adalah observasi pada kondisi fisik pertama saat latihan di bulan puasa malam hari," ujar Sansan seperti dikutip dari laman resmi klub.
Setelah melakukan observasi, Sansan akan menentukan kebutuhan program latihan yang dibutuhkan pemain. Apalagi, program latihan disesuaikan sesuai dengan kebutuhan pemain.
"Dengan demikian jelas bahwa program mengacu dan ditentukan pada hasil observasi kondisi nyata pemain demi sebuah tujuan program yang tepat untuk dilakukan," tutup Sansan soal program latihan Persija.
Pola Makan
Selain intensitas latihan, Persija juga akan mengatur pola makan Ismed Sofyan dan kawan-kawan selama bulan Ramadan. Para Persija harus mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, protein, dan kalsium susu.
"Pengaturan makan untuk-untuk anak persija tidak berbeda, jadi yang dikejar adalah beberapa banyak kalori yang dikonsumsi dalam satu hari. Kenapa itu ditekankan, karena berpuasa mereka tetap latihan meskipun di malam hari," kata dokter tim Persija Donny Kurniawan.
"Edukasi paling penting saat sahur yakni sang atlet cukup mendapatkan mineral, vitamin, serta karbohidrat ditambah protein. Itu kita minta mereka sedikit lebih ekstra," tambah doc Bro, sapaan dokter Donny.
Advertisement
Buka Puasa
Selama Ramadan, Persija berencana menggelar latihan pada malam hari. Hal itu sebagai upaya adaptasi mengingat semua laga akan digelar malam hari.
Kondisi ini juga memengaruhi asupan gizi pemain yang harus dikonsumsi saat berbuka maka. "Saya minta anak-anak buka puasa di mess. Kenapa? nantinya akan disajikan makanan-makanan pengantar latihan serta makan malam setelah latihan," kata dokter Donny.
"Itu yang saya lakukan untuk edukasi sang atletnya sendiri, apalagi tidak ada perbedaan hanya latihan malam saja."