Sukses

Saatnya Era Kejayaan Wakil Inggris di Kompetisi Eropa

Era terbaik klub Inggris di Liga Champions terjadi sejak pertengahan 2000-an. Chelsea jadi wakil Inggris terakhir yang mengangkat trofi Si Kuping Besar.

Liputan6.com, Jakarta - Kejutan dan pertarungan dramatis mewarnai Liga Champions musim 2018/2019. Kompetisi paling bergengsi di Eropa ini, juga menghadirkan beberapa catatan spektakuler.

Menariknya, sukses dan kejutan itu, kini dirasakan klub-klub Liga Inggris. Tim-tim dari Negeri Ratu Elizabeth ini, seolah kembali menunjukkkan kekuatan di daratan Eropa.

Liverpool, Tottenham Hotspur, Arsenal dan Chelsea, sekarang tengah menatap puncak kejayaan. Dari empat tim Inggris itu, dua di antaranya (Tottenham dan Liverpool), bahkan sudah harus bersiap bersaing memperebutkan trofi Liga Champions musim ini.

Di Liga Champions 2018/2019, All English Final tercipta setelah keduanya secara dramatis menaklukkan pesaing-pesaingnya. Tottenham dipastikan jadi lawan Liverpool usai mencatat kemenangan dramatis 3-2 atas Ajax Amsterdam di laga kedua semifinal di Stadion Johan Cruyff, Rabu (8/5) atau Kamis dini hari WIB.

Tottenham lolos ke final dengan kemenangan agregat 3-2, setelah di kandang sendiri takluk 0-1.

Liverpool lebih dulu melenggang ke final setelah menyingkirkan Barcelona dengan agregat 4-3. The Reds lolos setelah sanggup membalikkan keadaan, karena di leg pertama kalah 0-3 dari Lionel Messi dan kawan-kawan.

Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, sampai kehabisan kata-kata dengan pencapaian timnya. "Untuk menang saja sudah sulit, apalagi melakukannya tanpa kebobolan. Saya tidak tahu caranya. Saya sampai kehabisan kata-kata. Ini begitu luar biasa," ujar Klopp, seperti dilansir situs UEFA.

Berdasarkan jadwal, The Lilywhite, julukan lain Tottenham, akan menantang klub Liga Inggris lainnya, Liverpool, pada partai puncak Liga Champions di Stadion Wanda Metropolitano, pada 1 Juni 2019.

2 dari 3 halaman

Selangkah Lagi

Sukses lain juga diraih Arsenal dan Chelsea di kancah Liga Europa. Arsenal tinggal selangkah lagi ke final, setelah pada leg pertama semifinal menang 3-1 atas Valencia.

Sementara Chelsea, masih berjuang untuk lolos ke final. Pasalnya, pada leg pertama semifinal Liga Europa, mereka bermain imbang 1-1 melawan Frankfurt.

Jika keduanya berhasil melenggang ke partai puncak, dominasi Inggris makin kentara. Dua trofi bergengsi di Eropa akan diboyong ke negara yang disebut-sebut memiliki kompetisi tertua di dunia.

3 dari 3 halaman

Hentikan Dominasi

Khusus di Liga Champions, keberhasilan All English Final seperti mematahkan dominasi klub Spanyol selama lima musim terakhir. Kegagalan Barcelona lolos ke final sekaligus menghentikan tradisi klub Spanyol, yang mana selalu keluar sebagai kampiun Liga Champions terhitung sejak 2013-2014.

Sebelumnya, dalam lima musim terakhir, Real Madrid empat kali menjadi yang terbaik.

Keberhasilan klub-klub Inggris ini juga seolah membangkitkan memori pada era 2000-an. Pada saat itu, mereka banyak mengirim wakil di fase gugur Liga Champions.

Pada 2009, Arsenal, Manchester United, Chelsea, dan Liverpool menjadi tim Inggris yang berada di perempat final Liga Champions. Bahkan, tiga di antaranya melaju hingga semifinal.

Hanya sayangnya, ketika itu tidak satu pun klub Inggris yang keluar sebagai juara Liga Champions 2009. Adalah Barcelona yang mengangkat trofi kompetisi antarklub elite Eropa tersebut.

Tentu saja kejadian serupa tak mau lagi terulang musim ini. Apalagi, terakhir kali klub Inggris menjuarai Liga Champions sudah cukup lama.

Chelsea menjadi klub Inggris terakhir yang mengangkat trofi Si Kuping Besar. Momen itu terjadi pada musim 2011- 2012.