Sukses

Chelsea vs Frankfurt Adu Penalti, Maurizio Sarri Pilih Tutup Mata

Maurizio Sarri mengaku tak mau menderita saat Chelsea harus menentukan nasib kelolosan ke final Liga Europa lewat adu penalti lawan Eintracht Frankfurt.

Liputan6.com, London - Manajer Chelsea, Maurizio Sarri dilanda ketegangan yang besar saat timnya harus menjalani adu penalti lawan Eintracht Frankfurt untuk menentukan kelolosan final Liga Europa, Jumat (10/5/2019). Bahkan, dia memilih untuk tidak melihat berlangsungnya adu penalti.

Chelsea harus adu penalti dengan Frankfurt setelah di waktu normal dan perpanjangan waktu skor tak berubah 1-1 atau agregat 2-2 dari dua leg semifinal Liga Europa. Chelsea akhirnya menang 4-3 di adu penalti. 

Bintang Chelsea, Eden Hazard mencetak gol penalti penentu. Sedangkan kiper Kepa Arrizabalaga menepis dua tendangan penalti.

Kemenangan ini mengantarkan Chelsea ke final Liga Europa. The Blues akan jumpa klub sekota Arsenal di final yang dilaksanakan di Baku Azerbaijan.

Sebelum Chelsea dan Arsenal tentukan lolos ke final Liga Europa, Tottenham dan Liverpool terlebih dahulu bikin All English Final di Liga Champions.

2 dari 3 halaman

Alasan Sarri

Sarri sudah biasa menjalani pertandingan menegangkan bersama Chelsea. Dia bahkan kini mampu mengantarkan The Blues ke posisi empat besar.

Meski begitu, dia mengaku tak kuat saat melihat adu penalti dan milih menutup matanya.

"Tidak, saya tak mau menderita," ujar Sarri seperti dikutip Goal.com.

Chelsea menggenapi dominasi klub Liga Inggris di kompetisi Eropa musim ini. Setelah Liverpool vs Tottenham Hotspur di final Liga Champions, klub Liga Inggris Chelsea dan Arsenal juga tampil di final Liga Europa

Ini pertama kali dalam sejarah final dua turnamen di Eropa disi oleh klub dari satu negara.

3 dari 3 halaman

Tidak Mengejutkan

Sarri mengaku tak terkejut dengan lolosnya empat klub asal Liga Inggris di partai final Liga Champions dan Liga Europa. Padatnya jadwal di Inggris membuat klub asal Inggris tangguh.

"Di sini, level pertandingan sangat tinggi. Sangat tinggi," katanya.

"Kalau Anda berpikir, kami tembus final Piala Liga setelah kalahkan Liverpool dan Tottenham, finalis Liga Champions. Setelah itu kami melawan Manchester City, tim terbaik di Eropa pada laga final."