Sukses

Sering Dihujat, Gelandang MU Salahkan Ronaldo dan Messi

Gelandang MU, Paul Pogba, memberikan pembelaan terhadap dirinya setelah banyak dikritik. Ia dinilai tidak banyak berkontribusi banyak untuk timnya.

Liputan6.com, Jakarta Gelandang Manchester United (MU), Paul Pogba, belakangan ini kerap menjadi sasaran kritikan. Pasalnya, ia dinilai tidak banyak memberikan kontribusi pada tim.

Namun, Pogba percaya bahwa ia sudah memberikan kontribusi yang besar bagi MU. Tapi, pencapaian itu menjadi pudar karena kehadiran Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.

Pogba sejatinya musim ini tampil lumayan bersama MU. Ia berhasil mencetak 16 gol dan satu musim dan ia juga membuat 11 assist bagi Setan Merah.

Meski membuat lebih banyak gol dan assist daripada rekan-rekan setimnya, Pogba dinilai tidak berkontribusi cukup besar bagi MU. Ia bahkan kerap mendapatkan kritikan karena terus menerus tampil inkonsisten dalam tiga tahun terakhir.

Namun Pogba merasa ia sudah memberikan kontribusi yang cukup baik bagi MU. "Sepakbola sudah berubah dengan pesat saat ini," buka Pogba kepada majalah Icon.

2 dari 3 halaman

Statistik Jadi Patokan

Pogba percaya sepakbola modern saat ini terlalu menitikberatkan kepada statistik permainan ketimbang kontribusi secara menyeluruh seorang pemain.

"Saya tumbuh dewasa sambil menonton banyak pemain-pemain hebat, para legenda-legenda luar biasa seperti [Alessandro] Del Piero, [Luis] Figo, [Francesco] Totti dan banyak yang lainnya."

"Mereka semua merupakan seorang juara, dan mereka yang terbaik di dunia. Namun banyak dari mereka yang tidak membuat 20 gol dalam satu musim. Namun sekarang seorang pemain selalu diadili berdasarkan data, statistik dan angka."

"Anda harus ingat bahwa seorang Pavel Nedved memenangkan Ballon d'Or ketika timnya tidak memenangkan Liga Champions atau bahkan mencetak gol sebanyak itu. Dia hanya menjadi yang terbaik di posisinya dan ia mendapatkan penghargaan atas apa yang ia lakukan di atas lapangan."

3 dari 3 halaman

Standar Terlalu Tinggi

Pogba juga percaya bahwa pencapaiannya di musim ini tidak terlalu dihargai karena para pecinta sepakbola terlalu membandingkannya dengan dua pesepakbola terhebat saat ini, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.

"Di satu sisi, statistik itu bagus dan merupakan evolusi dari sepakbola modern, sehingga hasrat untuk bermain menjadi lebih besar. Namun kita sering lupa bahwa betapa sulitnya bagi seorang pemain untuk mencetak 20 gol dalam satu musim, dan hal ini juga menimpa pemain-pemain hebat."

"Saya rasa itu disebabkan karena jarak antara tim-tim terbaik sudah mulai berkurang, terutama di kompetisi-kompetisi besar. Messi dan Ronaldo sudah menunjukkan hal itu di beberapa tahun terakhir, di mana mereka berhasil mempertahankan statistik mereka, dan saya rasa mereka berdua adalah pengecualian karena mereka tidak normal." tandasnya.

Sumber: Bola.net