Jakarta - Sistem bonus yang ditetapkan Manchester United (MU) menjadi satu di antara alasan Alexis Sanchez dan Paul Pogba dikabarkan sering ribut, terutama ketika keduanya sama-sama ingin mengeksekusi penalti.
Dilansir dari The Sun, konflik internal yang membelit Sanchez dan Pogba ini telah terjadi sejak lama. Semisal, saat penentuan penalti ke gawang Leicester City pada 11 Agustus 2018.
Pertengkaran dua pemain mahal Setan Merah ini muncul karena adanya kesamaan klausul kontrak. Baik Pogba atau Sanchez sama-sama dijanjikan bonus besar oleh manajemen MU untuk setiap gol yang mereka cetak.
Advertisement
Bonus gol yang dijanjikan pada keduanya terhitung sangat besar. Sanchez mendapat 75 ribu pound (Rp1,3 miliar) untuk setiap gol dan 25 ribu pound (Rp465 juta) setiap assist yang ia sumbangkan.
Sementara Pogba akan mendapat bonus sekitar 50 ribu pound atau (Rp931 juta) untuk setiap gol dan 20 juta pound (Rp372 juta) untuk setiap assist yang dihasilkannya.
Perjanjian inilah yang ternyata membuat pemain Chile dan Prancis tersebut selalu berebut eksekusi penalti pada setiap kesempatan yang didapat MU. Terakhir, keduanya bersitegang atas penalti ke gawang Leicester pada Agustus lalu, yang akhirnya dieksekusi Pogba pada menit ketiga.
Klausul Bonus
Berdasarkan informasi lingkar dalam di Old Trafford, klausul bonus ini memang telah menyebabkan pertikaian dan berujung kegagalan Manchester United dalam mencapai target.
"Hal itu telah menyebabkan banyak permusuhan dan ikut bertanggung jawab atas kegagalan tim baru-baru ini," ungkap sumber dalam Old Trafford seperti dikutip dari The Sun.
Laporan terbaru menyebutkan manajemen Manchester United sedang mempertimbangkan menghapus klausul bonus tersebut.
Sumber: The Sun
Advertisement