Sukses

Juara Liga Inggris, Taktik Pelatih Manchester City Dinilai Misterius

Sukses Manchester City di Liga Inggris dalam dua musim terakhir mendapatkan pujian. Musim lalu, Guardiola membawa City juara dengan perolehan poin 100.

Liputan6.com, Jakarta - Manajer Leeds United, Marcelo Bielsa, menyampaikan pujian pada pelatih Manchester City, Pep Guardiola. Pujian dilontarkan menyusul kesuksesan Guardiola mempersembahkan gelar juara Liga Inggris.

Manchester City baru saja sukses mempertahankan gelar juara Liga Inggris League usai mengalahkan tuan rumah Brighton & Hove Albion dengan skor telak 4-1 dalam laga pekan terakhir musim ini, Minggu (12/5/2019) kemarin.

Berkat kemenangan atas Brighton, Manchester City berhasil mengakhiri musim dengan perolehan poin 98, unggul satu poin dari Liverpool yang setia menguntit di belakang.

Bielsa yang berpeluang membawa Leeds promosi ke Liga Inggris musim depan mengaku dirinya merasa takjub dengan taktik yang diterapkan oleh Guardiola di Manchester City.

"Argumen yang saya berikan untuk menjelaskan rasa hormat dan kekaguman saya pada Guardiola adalah bahwa keindahan permainan dari tim [[Manchester City]](3964547 "") yang ia bangun tak bisa Anda tiru. Guardiola membangun tim alfa," ujar Bielsa.

2 dari 3 halaman

Pujian Bielsa

"Kita selalu mengatakan 'apa yang akan dilakukan Guardiola tanpa pemain yang ia miliki di Barcelona?' dan Anda bisa katakan para pemain Barcelona unik. Para pemain dari tim Pep Guardiola di Bayern Munchen sangat bagus, begitu pula di Manchester City," tutur Bielsa.

"Namun kapasitas untuk mencioptakan gaya yang hanya dilihat di tim Guardiola lebih penting dibanding pemain yang ia miliki," tambahnya.

"Saya tak mengatakan bahwa pemain itu tidak penting. Saya menggarisbawahi kapasitas kreatif dia. Hal yang tak bisa Anda analisis adalah misteri bagi yang tidak tahu mengenai mereka," tukas Bielsa.

3 dari 3 halaman

Sulit Ditiru

Musim lalu, Guardiola membawa City juara dengan perolehan poin 100. Musim ini, raihan poin mereka turun dua poin menjadi 98. Namun tetap saja, prestasi tersebut terbilang luar biasa bagi liga seperti Premier League.

"Ketika saya menyaksikan laga Manchester City saya merasa bodoh. Anda menyaksikan 10 pemain berada di depan kotak penalti mereka sendiri dan City memainkan bola, mencoba mencari ruang untuk menempatkan bola. Saya mencoba meniru dan memahaminya. Namun Anda tak bisa meniru tim Guardiola," ucap Bielsa.

"Ketika saya melihatnya saya membayangkan 'Apa metodenya? Apa yang harus kita ulangi untuk melakukannya? Apa yang dibutuhkan untuk membongkar pertahanan rapat ini? Namun Anda tak pernah mendapat jawaban. Mereka selalu menemukan solusi," tandasnya.

Usai meraih gelar Carabao Cup dan Premier League, City berpeluang menyempurnakan prestasi mereka di kompetisi domestik dengan raihan trofi Piala FA jika mampu mengalahkan Watford pada akhir pekan depan.

Sumber: Bola.net