Melbourne - Keisuke Honda harus meninggalkan A-League dengan kekecewaan. Ia gagal membawa Melbourne Victory ke final usai kalah 1-6 melawan Sydney FC.
"Kami kecewa dengan hasil ini dan kami terluka, tapi ini kenyataan yang harus kami terima", ujarnya setelah pertandingan kontra Sydney FC.
"Sydney FC layak melaju ke final, jadi saya ingin memberi selamat pada mereka."
Advertisement
Baca Juga
Secara khusus, Keisuke Honda menuturkan betapa lawan-lawan sangat memperhatikan keberadaannya. Ia merasa seluruh tim dan pemain, berupaya keras memahaminya, sedikit demi sedikit, hingga akhirnya mereka mampu mengunci pergerakannya di lapangan.
"Seluruh tim, pemain, dan bahkan pelatih belajar cara menghentikan saya. Saya pun tak punya ruang dan waktu dalam setiap pertandingan," ucapnya.
Itulah mengapa, pemain yang juga pelatih Timnas Kamboja ini menilai A-League merupakan liga yang sulit buatnya.
"Saya merasa A-League itu tak mudah. Saya memainkan beberapa pertandingan hebat dan jelek. Keduanya merupakan pengalaman hebat buat saya. Saya akan berubah musim depan, juga untuk Olimpiade 2020,"Â ujar Keisuke Honda.
Â
Belum Punya Tujuan
Honda memang sudah mengutarakan keinginannya tampil di Olimpiade 2020 di Tokyo bersama Timnas Jepang U-23 dalam kapasitas sebagai salah seorang over aged player.
Honda hanya satu musim saja bermain di A-League dengan status marquee player Melbourne Victory. Hingga kini ia belum menentukan pelabuhan selanjutnya.
"Saya sudah memikirkan itu. Saya mencari peluang bagus untuk bermain musim depan. Tapi, sejauh ini, saya tak punya opsi. Dilihat saja nanti," ujarnya.
Meski kiprah di A-League sudah resmi berakhir, Honda masih akan bersama Melbourne Victory untuk laga terakhir, yakni tampil dalam Liga Champions Asia melawan wakil dari negaranya, Sanfrecce Hiroshima.
Laga yang dimainkan pada 22 Mei 2019 itu sudah tak berpengaruh apa pun buat Melbourne Victory karena Keisuke Honda dkk. sudah dipastikan tereliminasi lantaran jadi juru kunci Grup F.
Sumber:Â Bola.com
Advertisement