Sukses

MotoGP Turut Berduka, Marquez Tak Akan Lupakan Pesan Niki Lauda

Marc Marquez turut berbelasungkawa dengan wafatnya legenda F1, Niki Lauda pada Selasa (21/5/2019). Semasa hidupnya Niki Lauda juga kerap menonton MotoGP.

Liputan6.com, Jakarta Para pembalap dan penggiat MotoGP turut berduka dengan meninggalnya pembalap legendaris Formula 1 (F1) pada Selasa (21/5/2019) kemarin. Para pembalap ramai-ramai ungkapkan belasungkawa untuk sang legenda.

Salah satu pembalap yang ikut berduka yaitu sang juara dunia MotoGP, Marc Marquez. Sembari memposting foto saat jumpa Niki Lauda di sebuah event, Marquez mengungkapkan kesan-kesannya. 

"Saya tak akan pernah lupakan momen saat kita bertemu dan seluruh pesanmu Niki. Seluruh pikiranku untuk keluarga yang berduka," tulis Marquez di akun twitternya.

Sedangkan eks juara dunia MotoGP bersama Honda dan Ducati, Casey Stoner menyebut Niki Lauda sebagai legenda motorsport sebenarnya.

"RIP Niki Lauda, ikon sebenarnya dan legenda motorsport. Pikiranku bersama keluarga dan orang-orang yang dicintai saat ini," ujarnya.

 

 

2 dari 3 halaman

Sukai MotoGP

Niki Lauda diketahui punya kekaguman yang cukup besar dengan MotoGP. Pada 2003, Lauda tercatat dua kali berada di paddock MotoGP untuk menonton langsung kejuaraan dunia balap motor Grand Prix, yakni saat balapan Sachsenring dan Valencia.

Bersama dengan 120ribu fans yang memenuhi Sirkuit Ricardo Tormo, ia menjadi saksi ketika Valentino Rossi untuk terakhir kalinya memperkuat Honda, sebelum kemudian hijrah ke Yamaha musim 2004.

"MotoGP saat ini mengungguli Formula 1 karena sebagai tontonan jauh lebih baik,"kata Lauda kepada MotoGP.com kala itu.

"Kedua olahraga ini [MotoGP dan F1] tidak berbeda dari sudut pandang, bahwa Anda selalu harus mencapai batas dan beberapa pembalap lebih baik daripada yang lain.Rossi luar biasa dalam hal itu."

3 dari 3 halaman

Nonton Langsung

Lauda menambahkan, nonton langsung MotoGP di pinggir trek memberinya lebih banyak kenikmatan. Meski dia bisa menonton MotoGP dari rumahnya.

"Saya benar-benar suka menonton [ketika para pembalap] mengerem – cara mereka meluncur. Saya harus katakan, televisi menayangkan balapan sangat baik. Anda dapat melihat cara mereka bertarung dengan motor – itulah yang membuatnya sangat menarik," ucapnya.

"Tetapi hal yang paling luar biasa adalah berada di sini dan mendengarkan suaranya. Mereka tidak terdengar seperti motor – mereka terdengar seperti mesin neraka! Anda dapat melihat kekuatan ketika mereka berakselerasi – mereka hampir tidak dapat menjaga roda depan tetap di lintasan."