Liputan6.com, London - Kapten sekaligus bek Arsenal Laurent Koscielny mengecam keputusan UEFA memilih Baku, Azerbaijan, sebagai venue final Liga Europa pada 29 Mei 2019. Menurutnya, UEFA seharusnya tidak menggelar final di negara yang memiliki isu politik dengan negara lain.Â
Komentar tersebut dilontarkan Koscielny setelah rekan setimnya di Arsenal, Henrikh Mkhitaryan, memilih absen pada final Liga Europa kontra Chelsea demi alasan keamanan. Absennya Mkhitaryan tak lepas dari konflik antara Armenia dan Azerbaijan.
Advertisement
Baca Juga
Negara Henrikh Mkhitaryan, Armenia, memiliki sejarah panjang pertikaian dengan Azerbaijan. Koscielny mengatakan keputusan pahit Mkhitaryan tak berangkat ke Baku telah merusak final Liga Europa kontra Chelsea.Â
"Saya tak terlalu senang karena kami harus meninggalkan satu pemain dan dia tak bisa bermain di final. Ketika satu negara punya masalah politik dengan negara lainnya, maka UEFA seharusnya tak memilihnya sebagai venue final," kata Koscielny seperti dilansir The Sun, Rabu (22/5/2019).Â
"Kami ingin Mkhi bersama kami karena dia pemain penting untuk Arsenal. Tapi kami tahu masalahnya dan jika dia merasa tak aman, maka lebih baik dia tetap tinggal di sini (London)," sambung pemain asal Prancis tersebut.
"Final ini terlalu jauh bagi fans kedua tim dan sulit. Sangat mahal menuju Baku. Kami akan tetap bermain, tapi ini bukan final yang kami impikan," ucap bek Arsenal berusia 33 tahun itu.
Â
Tak Bisa Diterima
Komentar senada diungkapkan Managing Director Arsenal, Vinai Venkatesham. Dia menyebut situasi soal venue final tersebut tak bisa diterima.Â
"Kami tak merasa Henrikh bisa berangkat ke final yang besar ini dan hal tersebut membuat sedih. Dia punya kesempatan yang terenggut dan kami kehilangan pemain yang bisa membantu kami memenangi trofi," kata Venkatesham.Â
"Apa yang bisa kami lakukan adalah mengungkapkan pendapat kami kepada UEFA. Setelah final kami akan menjelaskan kenapa ini tidak bisa diterima," tegas dia. Â
Sumber: Bola.com
Advertisement