Sukses

Siapa Pelatih Baru Juventus?

Mantan pelatih Juventus, Marcelo Lippi, punya pendapat sendiri mengenai sosok yang bisa menduduki kursi panas pelatih Nyonya Tua.

Jakarta Perburuan pelatih baru Juventus masih terus berlanjut. Ada beberapa nama yang jadi kandidat, namun Bianconeri belum mengambil keputusan.

Mantan pelatih Juventus, Marcelo Lippi, punya pendapat sendiri mengenai sosok yang bisa menduduki kursi panas pelatih Nyonya Tua.

"Mengapa klub yang dikelola dengan baik seperti Juventus belum menunjuk penerus Allegri? Itu memang keputusan yang sulit untuk dibuat, tapi mungkin mereka sedang menunggu kompetisi tertentu berakhir," kata Lippi, belum lama ini kepada Tuttomercatoweb, melalui Football Italia.

"Dilihat saja apakah pelatih baru mereka berasal dari salah satu yang terlibat dalam all-English final, maka kita akan memahami alasan penundaan pengumuman itu," lanjutnya.

Dari situ bisa disimpulkan, Lippi memprediksi pelatih anyar Juventus berasal dari klub Inggris yang bermain di Liga Champions. Dengan kata lain; Jurgen Klopp atau Mauricio Pochettino, karena keduanya masing-masing merupakan pelatih Liverpool dan Tottenham Hotspur, dua klub yang tampil dalam partai puncak Liga Champions, Minggu (2/6/2019).

Atau, dua pelatih dari tim yang bersua di final Liga Europa yang juga mempertemukan dua klub asal Inggris, yakni Unai Emery (Arsenal) serta Maurizio Sarri (Chelsea).

Belakangan ini Mauricio Pochettino santer diberitakan bakal menggantikan Massimiliano Allegri di Juventus. Sama halnya sesama pelatih dari klub Premier League, Pep Guardiola, atau Maurizio Sarri (Chelsea).

Di mata Lippi, Juventus memang cocok ditangani pelatih-pelatih Premier League.

"Tahun ini klub-klub Inggris adalah yang terbaik di Eropa, tapi hal semacam ini merupakan siklus. Saya pikir Sarri punya peluang besar memenangi Liga Europa, kemudian ada fakta, keluarga besar Pochettino berasal dari Piedmont (Italia)," ujarnya.

Menarik untuk dinanti siapa yang akan dipilih Juventus untuk menggantikan Massimiliano Allegri yang meninggalkan Turin pada akhir musim ini.

Sumber: Squawka