Liputan6.com, Liverpool - Bek Liverpool, Virgil van Dijk mengaku tak pernah lagi mengalami rasa gugup di setiap pertandingan. Bek asal Belanda ini menuturkan, pengalaman membuatnya rasa gugupnya hilang.
Baca Juga
Advertisement
"Saya tak lagi merasa gugup. Dengan pengalaman. Perasaan itu hilang. Ketika saya debut bagi Liverpool melawan Everton, saya lebih antusias ketimbang gugup," kata Van Dijk seperti dilansir Sportskeeda.
Van Dijk bergabung dengan Liverpool dari Southampton pada Januari 2018. Ia langsung menjadi pilihan utama di lini belakang The Reds.
Performa Van Dijk membawa Liverpool finis sebagai runner up di Liga Inggris, kalah bersaing dengan Manchester City. Di Liga Champions, pemain asal Belanda ini membantu Liverpool lolos ke final Liga Champions.
Pencapaian itu membuat Van Dijk menyabet gelar kandidat pemain terbaik Liga Inggris tahun ini. Ia mengalahkan nama-nama seperti Sergio Aguero, dan Eden Hazard.
Van Dijk menuturkan, dirinya tak tahu persis bagaimana cara menghilangkan rasa gugup. Namun ia yakin, rasa gugup justru berdampak negatif ke performanya di lapangan.
"Jika Anda gugup, Anda berpikir tak ingin membuat kesalahan. Tetapi Anda akhirnya membatasi kualitas Anda," kata bek yang telah 52 kali tampil bagi Liverpool.
Â
Â
Masih Ada yang Lebih Penting
Lebih lanjut, Van Dijk menuturkan, ia mencoba berpikir masih banyak hal yang lebih penting di dalam hidup ketimbang rasa gugup. Bek berusia 27 tahun ini bahkan mengaku tak gugup saat menjalani final Liga Champions musim lalu melawan Real Madrid.
"Sekarang ini lebih ke soal antusiasme ketimbang rasa gugup. Bahkan sebelum final Liga Champions tahun lalu, saya sama sekali tak gugup. Saya sangat santai. Saya berpikir, mari, ayo lakukan," kata Van Dijk mengakhiri.
Advertisement
Final Liga Champions
Van Dijk berkesempatan mempersembahkan trofi pertamanya bagi Liverpool di musim ini. Di Final Liga Champions, Liverpool akan berhadapan dengan sesama tim Inggris, Tottenham Hotspur.
Spurs lolos ke final setelah mengandaskan perlawanan Ajax Amsterdam. Sementara, Liverpool ke final dengan mengalahkan Barcelona.