Liputan6.com, Nyon - Terciptanya all-English final di Liga Champions 2018/2019 memberi berkah bagi negara lain. Sesuai peraturan UEFA, jatah dari sang juara kompetisi kini menjadi milik pemegang koefisien tertinggi berikutnya yakni Austria.
Tottenham Hotspur dan Liverpool memperebutkan Liga Champions di Estadio Wanda Metropolitano, 1 Juni mendatang.
Advertisement
Baca Juga
UEFA sebelumnya memberi jatah tiket Liga Champions musim depan bagi juara jika yang bersangkutan gagal lolos dari liga domestik. Namun, Spurs dan The Reds sudah memastikan tempat di musim depan setelah masuk empat besar Liga Inggris.
Maka, posisi yang lowong pun diberikan ke Austria, penghuni peringkat 11 dalam koefisien UEFA periode 2014-2018. Austria masuk kategori elite bersama penghuni 10 besar yang otomatis menempatkan wakil di fase grup Liga Champions, yakni Spanyol, Inggris, Italia, dan Jerman (masing-masing empat tim), Prancis dan Rusia (masing-masing dua tim), serta Portugal, Ukraina, Belgia, dan Turki.
Pemenang dari negara tersebut adalah Red Bull Salzburg. Klub itu pun mencatatkan sejarah dengan tampil di fase grup Liga Champions untuk pertama kali sejak berganti nama. Capaian satu-satunya terjadi pada 1994/1995 ketika masih bernama Casino Salzburg. Sejak dikuasai perusahaan minuman pada 2005, mereka selalu terhenti di kualifikasi dan play-off Liga Champions.
Berkah Viktoria Plzen
Ini bukan kali pertama wakil negara kecil ketiban pulung karena tim mendapat dua tiket Liga Champions dengan menjadi juara kompetisi dan jatah liga domestik. Musim 2018/2019, penghuni posisi 11 koefisien UEFA tahun lalu yakni Republik Ceko menerimanya karena Real Madrid menduduki takhta Eropa dan masuk empat besar La Liga.
Juara Republik Ceko Viktoria Plzen pun mendapat berkah. Mereka bisa mengikuti babak utama Liga Champions untuk kali ketiga sepanjang sejarah klub. Bedanya, pada dua kesempatan sebelumnya, mereka harus melewati penyisihan.
Viktoria Plzen kemudian masuk Grup G bersama Real Madrid, AS Roma, dan CSKA Moscow. Mereka menduduki peringkat tiga dan tergusur ke Liga Europa. Sayang, Viktoria Plzen langsung tersisih di babak 32 besar karena dikalahkan Dinamo Zagreb.
Advertisement
Faktor Liga Europa
Dengan komposisi ini, sudah ada 25 peserta babak utama Liga Champions musim depan. Sementara tujuh tim lain ditentukan melalui penyisihan.
Salah satu kontestan tersebut bisa datang dari hasil Liga Europa musim ini. Di sini tim lain juga bisa menikmati terciptanya all-English final di Olympic Stadium, Baku, 29 Mei mendatang.
Syaratnya adalah kemenangan bagi Chelsea, yang sudah memesan tiket Liga Champions 2019/2020 usai menempati posisi tiga Liga Inggris. Nantinya jatah dari juara Liga Europa bakal diberikan ke penghuni peringkat tiga negara yang menempati urutan lima koefisien UEFA (Prancis).
Sebaliknya, kesuksesan Arsenal memenangkan Liga Europa bakal membawa mereka lolos ke Liga Champions. Pasalnya, The Gunners hanya bertengger di posisi lima Liga Inggris.
Jika demikian, Inggris akan mengirim lima wakil di Liga Champions musim depan. Ini akan jadi kali ketiga satu negara diwakili lima klub dalam satu musim.
Kesempatan sebelumnya adalah Spanyol (2016/2017) dan Inggris (2017/2018). Mereka bisa mengandalkan lima tim karena juara Liga Europa gagal masuk empat besar liga domestik.