Sukses

Demi MU, Solskjaer Harus Jadi Pelatih Kejam

Solskjaer mungkin bisa menyadari betapa buruknya kondisi skuat MU yang sebenarnya. Solskjaer harus berani merombak skuat jika ingin MU kembali berjaya.

Liputan6.com, Jakarta Eks bintang Manchester United (MU), Jaap Stam, ikut mengomentari penampilan mantan timnya. Tapi, Stam lebih menyoroti sikap sang pelatih Ole Gunnar Solskjaer.

Stam mengaku mendukung Solskjaer untuk membuat keputusan-keputusan berani sebagai bos Setan Merah. Stam yakin Solskjaer harus berani merombak skuat jika ingin mengembalikan MU sebagai tim yang bersaing merebut trofi.

Musim depan bakal jadi musim penuh pertama Solskjaer sebagai bos MU. Dia menerima MU di pertengahan musim 2018/19 ini sebagai pelatih interim, melakukan tugasnya cukup baik dan mendapatkan jabatan permanen.

Biar begitu, pada akhirnya MU kembali merosot. Solskjaer mungkin bisa menyadari betapa buruknya kondisi skuat MU yang sebenarnya. Musim depan, dia harus bisa menyelesaikan masalah-masalah tersebut.

Bagi Stam, sebelum MU semakin buruk, Solskjaer harus segera memperbaiki kondisi saat ini. Solskjaer harus berani, bahkan sedikit kejam, dalam mengevaluasi skuat MU yang sekarang, bahkan jika itu berarti melepas beberapa pemain yang masih terikat kontrak cukup panjang.

2 dari 3 halaman

Tak Boleh Kasihan

"Saya kira kami jelas membutuhkan pemain-pemain berkualitas di depan, di lini tengah, juga di barisan empat bek," buka Stam kepada Sky Sports.

"Anda menginginkan skuat yang kompetitif satu sama lain. Setiap pemain harus saling mendorong untuk memaksimalkan kemampuan masing-masing - untuk mencapai sesuatu yang penting."

3 dari 3 halaman

Pilihan Sulit

Tugas Solskjaer tidak mudah. Dia harus menentukan pemain-pemain yang sudah tidak pantas untuk MU sembari berusaha menentukan target yang tepat untuk mengembangkan MU lebih baik lagi.

"Setelah beberapa musim terakhir dan bagaimana segalanya berjalan, saya rasa baik untuk mengevaluasi ulang segala hal dalam tim. Lihat pemain-pemain, lihat apa yang telah mereka lakukan dan apa yang telah mereka capai."

"Bahkan pemain-pemain yang masih terikat kontrak sampai tiga atau empat musim, anda harus membuat keputusan soal mereka dan apa yang ingin anda lakukan pada mereka," sambung Stam.

"Pada akhirnya, yang paling penting adalah mencapai target yang telah ditetapkan, terkadang anda harus membuat keputusan sulit untuk melakukan itu," tandasnya.

Sumber: Bola.net