Liputan6.com, Madrid - Tottenham Hotspur harus melawan Liverpool di final Liga Champions musim ini. Dalam laga yang digelar di Wanda Metropolitano, Madrid, Minggu (2/6/2019) dini hari WIB, adu taktik terjadi antara Mauricio Pochettino dengan Jurgen Klopp.
Soal pengalaman di final, Klopp lebih banyak dibanding Pochettino. Namun, bukan berarti Klopp akan dengan mudah mengalahkan pelatih asal Argentina itu.
Advertisement
Baca Juga
Liverpool lebih diunggulkan dibanding Tottenham di final nanti. Itu bisa sedikit mengurangi beban Pochettino dan anak-anak asuhannya untuk bermain lepas.
Sesungguhnya kedua pelatih ini menyukai sepak bola menyerang. Tapi, Pochettino sedikit lebih pragmatis, sedangkan Klopp memilih merangsek ke depan dengan cepat.
Pochettino beberapa kali dipaksa menerapkan banyak formasi, skema, dan variasi bermain karena sederet pemain Tottenham yang cedera. Sementara line up Liverpool relaitf lebih mapan sepanjang musim.
Liverpool racikan Klopp terbiasa memakai pola 4-3-3. Pochettino kerap menggunakan 4-2-3-1, tapi beberapa kali memasang formasi 4-3-3.
Rekor Inferior
Mauricio Pochettino sendiri memiliki rekor inferior ketika beradu taktik dengan Jurgen Klopp. Pochettino hanya menang sekali melawan tim asuhan Klopp dan empat kali kalah. Empat pertemuan lainnya berakhir imbang.
Kedua tim bakal mengeksploitasi kedua sayap permainan mereka. Liverpool punya kombinasi maut antara Andy Robertson dan Sadio Mane di kiri dan Trent Alexander-Arnold dan Salah di kanan.
Advertisement